Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kapuas: Salah Satu Sebab Harga Sawit Merosot Akibat Kampanye Hitam 

  • Oleh Dodi Rizkiansyah
  • 12 Desember 2018 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat menyatakan mendukung Gubernur Kalteng yang menyoroti atas merosotnya harga sawit salah satunya disebabkan adanya kampanye hitam anti sawit diduga dilakukan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tertentu sehingga memengaruhi pasar global.

"Saya mendukung gubernur yang mengatakan bahwa sawit ini menjadi andalan daerah, dalam hal menampung banyak tenaga kerja kita," kata Bupati, Senin (10/12/2018).

"Tolonglah masyarakat dunia melihat secara bijak. Jangan karena termuat muatan strategi dagang dan macam-macam lagi (oknun LSM) ini berimbas kepada petani sawit khususnya masyarakat," lanjut Bupati.

Bupatu juga mengingatkan masyarakat tidak terprovokasi kampanye anti sawit yang tidak bijak dan tidak memberikan solusi atas persoalan sawit selama ini.

"Kalau sawit drop begini juga menjadi imbas bagi para pekerja sawit yang saat inikan banyak ditampung perusahaan sawit, dan ini bisa berdampak pada angka pengangguran dan petani sawit kita juga bisa jadi korban. Ini yang dikhawatirkan jika terus dibiarkan," ucapnya.

Karenanya Bupati mengajak semua pihak melihat lagi dari dampak harga sawit yang anjlok bisa berpengaruh banyak.

"Masyarakat kita khususnya Kapuas banyak bergantung dengan sawit, artinya tidak hanya perusahaan tapi juga banyak petani sawit dan plasma sawit. Kalau begini jadi beban jika harganya anjlok," ucap Bupati.

Berkaitan dengan isu lingkungan terhadap kebun sawit yang diduga selama ini digembar-gemborkan oleh oknum tidak bertanggungjawab perlu juga memperhatikan banyak hal dan dampaknya ke depan.

"Sekarang begini, yang sudah jadi inikan (lahan sawit) tidak bisa diotak atik, yang ada ini bagaimana kita pertahankan, lingkungan ya lingkungan tapi inikan masalah perut, terkait pada tenaga kerja dan pengangguran coba kalau drop begini apa yang terjadi, akhirnya semua berimbas," ucap Bupati.

Lebih lanjut Bupati menuturkan bahwa di Kapuas rata-rata perkebenunan sawit yang ada ini tidak membabat hutan perawan yang ada. 

Berita Terbaru