Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Produksi CPO Dharma Satya Naik 21% Tembus 488.000 Ton 2018

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 Januari 2019 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatat peningkatan jumlah produksi crude palm oil (CPO) sepanjang 2018 sekitar 21% menjadi 488.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya. 

Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan peningkatan tersebut dipacu oleh naiknya produksi Tandan Buah Segar sebesar 20% menjadi 1,85 juta ton dari 1,55 juta ton. Dari jumlah tersebut, produksi kebun inti mencapai 1,59 juta ton atau tumbuh 15%.

"Kenaikan produksi TBS ini disokong oleh meningkatnya produktivitas kebun pada semester kedua 2018 yang naik 65% dibandingkan semester pertama, sebagai akibat dari yield recovery pasca dampak lanjutan El Nino," ujar Andrianto melalui keterbukaan informasi BEI, Jumat (25/1/2019).

Selain itu, produksi palm kernel perseroan pada 2018 naik 26% menjadi 82.000 ton dan palm kernel oil (PKO) naik 21% menjadi 29.000 ton. 

Perseroan juga mempertahankan tingkat ekstraksi minyak sawit menjadi 23,59% atau naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan level free fatty acid sekitar 2,77%.

Meskipun terjadi peningkatan produksi, volume penjualan CPO perseroan pada 2018 turun tipis sekitar 0,7% menjadi 455 ribu ton, dengan harga penjualan rata-rata turun 12% menjadi Rp7,2 juta per ton.

"Penurunan volume penjualan tersebut disebabkan karena adanya kongesti pada kapal pengangkut CPO sejak pertengahan tahun 2018, sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan kapal yang akhirnya menghambat penjualan," paparnya. 

Sampai akhir Desember 2018, jumlah lahan tertanam perseroan mencapai 108.411 hektar dengan lahan tertanam kebun inti sekitar 84.393 hektar. Kenaikan jumlah lahan tertanam tersebut disebabkan oleh bertambhanya areal kebun setelah perseroan melakukan pengambilalihan perusahaan perkebunan Bima Palmma Group di Kalimantan Timur pada 12 Desember 2018.

Dari jumlah tersebut, total kebun yang sudah menghasilkan sekitar 96.188 hektar, dengan usia rata-rata 9,3 tahun. 

Sementara itu, untuk kinerja operasional segmen usaha produk kayu pada 2018, perseroan memproduksi panel 84.000 metrik atau naik 19% dari tahun sebelumnya dengan harga penjualan rata-rata panel naik 15% menjadi Rp6,1 juta per metrik. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru