Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anak Selalu Ranking Pertama saat Tes, Orangtua Protes Hasil Seleksi CPNS Kapuas

  • Oleh Dodi Rizkiansyah
  • 19 Februari 2019 - 05:50 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) resmi diumumkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Kapuas. Namun, ada protes dari salah satu peserta terkait pengumuman itu.

Keberatan itu dilayangkan Suwotjo, orangtua salah satu peserta seleksi CPNS, setelah anaknya mendapatkan nilai tertinggi (peringkat pertama) justru dinyatakan tidak lulus. 

Warga Jalan Mahakam Kuala Kapuas inu menjelaskan anaknya bernama Mardianty, seorang bidan yang sudah bekerja sebagai tenaga kontrak di Puskesmas Pulau Kupang sekitar lima tahun.

Mardianty kemudian mengikuti seleksi CPNS Pemkab Kapuas tahun 2018 dengan memilih penempatan di lokasi tugasnya saat ini.

"Seleksi pertama, anak saya sudah peringkat pertama dari 22 peserta, kemudian saat seleksi kedua (3 besar) juga peringkat pertama. Tapi malah anak saya tidak lolos. Sedangkan yang diterima peserta di peringkat ketiga," kata Suwotjo, Senin (18/2/2019) sore.

Dia mengaku sudah mempertanyakan kepada BKPSDM Kapuas terkait hal ini. 

Alasan BKPSDM, Puskesmas Pulau Kupang masuk kategori wilayah terpencil. Dan menurut Permenpan RB RI no 36 tahun 2018, jika putra/putri daerah setempat mendaftar formasi CPNS dan wilayah tersebut berkategori terpencil, maka akan diberikan nilai tambahan sebesar 10 pada seleksi kompetensi bidang.

"Dengan alasan itulah, peserta yang dapat peringkat ketiga yang merupakan warga desa setempat mendapatkan nilai tambahan 10. Jadi nilai awal 49 naik menjadi 59, sedangkan anak saya nilainya 57 turun menjadi peringkat kedua. Anak saya tinggal di Kuala Kapuas, jadi tidak dapat tambahan nilai," lanjutnya.

Karena dia merasa ada yang janggal, dia akhirnya mencari data ke hingga ke jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng. Hal yang mengejutkan, data yang didapat dari provinsi, justru menyatakan Puskesmas Pulau Kupang berkategori pedesaan dan bukan lagi terpencil. 

"Kalau begitu (bukan terpencil) kan dan harusnya tidak ada penambahan nilai untuk putri/putra daerah. Saya itu bukan tidak terima anak saya tidak lulus, tetapi saya hanya mempertanyakan dan mencari kebenaran. Kalau memang secara aturan anak saya tidak lulus, saya tidak masalah. Tetapi kan ini data berbeda dan janggal," ucap Suwotjo.

Berita Terbaru