Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

CPO Potensi Jadi Isu Perang Dagang UE dengan Produsen Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 18 Maret 2019 - 14:54 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Minyak sawit (CPO) kini muncul sebagai isu panas yang akan 'membakar' hubungan dagang antara sejumlah negara produsen komoditas itu dengan Uni Eropa (UE).

Hal itu menyusul keputusan Komisi Eropa untuk untuk membatasi pemakaian minyak sawit untuk pembuatan biofuel setelah komoditas ini dituding sebagai pemicu deforestasi.

Indonesia dan Malaysia yang memasok 85 persen kebutuhan CPO dunia, jelas dirugikan oleh keputusan itu. Untuk itu, kedua negara penghasil minyak sawit terbesar dunia ini siap membawa isu ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan melakukan aksi balasan terhadap UE.

Sawit bagaimanapun juga menjadi komoditas andalan Indonesia dan Malaysia serta negara penghasil lain di dunia sebagai penghasil devisa dan pengentas kemiskinan.

Apalagi sawit telah menjadi gantungan hidup turun temurun bagi jutaan petani kecil di berbagai daerah di Indonesia dan Malaysia. Jika minyak sawit tak diizinkan masuk Eropa, sebagai salah satu importir besar minyak sawit, maka masa depan jutaan petani kecil akan suram. Ini jelas bertentangan dengan program PBB untuk terus mengikis angka kemiskinan di seluruh dunia.

Kebijakan baru UE itu menjadi salah satu faktor penekan harga CPO belakangan ini, yang sudah memasuki hari ketujuh berurutan mengalami pelemahan.

Jika tren itu terus berlanjut, harga CPO akan jatuh menuju level RM2.069 per ton, kata analis teknikal komoditas, Wang Tao. (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru