Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pertamina, RNI dan PTPN III Bersinergi Garap Energi Terbarukan

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Maret 2019 - 16:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Pertamina (Persero), RNI, dan PTPN III menjalin sinergi penyediaan bahan baku CPO, Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), dan Bio Ethanol dalam rangka pengembangan energi baru dan terbarukan.

"Sinergi seperti ini terus saya dorong untuk pemakaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan tentunya sebagai salah satu bentuk dukungan BUMN ikut serta dalam kampanye dunia mendorong penggunaan EBT. Dan salah satunya dengan penggunaan kelapa sawit karena kita tahu potensi kelapa sawit di Riau sangat besar,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno melalui siaran pers yang diterima medio pekan ini.

Sementara Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menambahkan bahwa ketiga perusahaan sepakat untuk menjajaki rencana kerja sama pasokan bahan baku nabati dari RNI dan PTPN III yang memanfaatkan kebun kelapa sawit milik RNI dan PTPN III, serta kebun kelapa sawit milik petani kelapa sawit di wilayah kerja RNI dan PTPN III. 

“Hasil pengolahan kelapa sawit tersebut akan dimanfaatkan oleh Pertamina untuk diolah lebih lanjut menjadi bahan bakar nabati,” ujar Nicke. 

Bagi plasma PTPN dan petani kelapa sawit, program ini diharapkan mampu meningkatkan serapan produk CPO sehingga dapat membantu menstabilkan harga TBS (Tandan Buah Segar) di tingkat petani. PTPN juga mendorong percepatan peremajaan tanaman kelapa sawit plasma, sehingga dapat menjamin pasokan bahan baku bagi pengembangan bahan bakat nabati. 

Sedangkan bagi RNI, sinergi merupakan bagian dari upaya untuk melakukan hilirisasi produk CPO dari kebun kelapa sawit yang dikelola oleh anak perusahaan RNI Group, yaitu PT Perkebunan Mitra Ogan dan PT Laras Astra Kartika. Selain itu, mendukung keberlanjutan dan peningkatan produktivitas produk turunan kelapa sawit, baik dalam lingkup RNI Group maupun secara nasional.

Selain CPO, RNI melalui PT PG Rajawali I akan memasok molases untuk diolah bersama Pertamina menjadi Bioethanol Fuel Grade dengan kapasitas 30.000 kl/tahun. Molases merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu.

“Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah yang menetapkan target energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025,” tambahnya.

Ke depan, Pertamina juga telah menggandeng perusahaan energi asal Italia, ENI, untuk menjajaki kerjasama dalam pengembangan kilang di Plaju yang dapat memproduksi bahan bakar nabati dengan bahan baku CPO. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru