Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Isu Perang Dagang AS-China Kembali Pengaruhi Harga CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 Maret 2019 - 11:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Belum adanya tanda-tanda bakal selesainya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, memberikan tekanan terhadap harga minyak sawit mentah (CPO) awal pekan ini.

Memasuki perdagangan awal pekan ini, harga CPO mengalami tekanan cukup berat, sehingga merosot 1,38% ke level RM2.137 per ton (US$525,06/ton) pada Senin pagi untuk kontrak Juni di Bursa Derivatives Malaysia Exchange, setelah terkoreksi 0,23% pada perdagangan akhir pekan lalu.

Selain imbas isu perang dagang, melemahnya harga minyak mentah dunia sejak akhir pekan lalu turut memberikan tekanan terhadap pergerakan harga CPO. Pasalnya, minyak sawit merupakan bahan baku produksi biodiesel yang menjadi substitusi dari solar konvensional. Dengan begitu, pergerakan harga minyak juga akan berpengaruh pada harga CPO.

Kebijakan Uni Eropa untuk mengurangi hingga menghapuskan minyak nabati tidak berkelanjutan untuk pembuatan biodiesel, diyakini juga menjadi sentimen negatif bagi komoditas andalan Indonesia dan Malaysia ini. Terlebih Uni Eropa juga merancang undang-undang baru yang mengklasifikasikan minyak sawit sebagai tak berkelanjutan.

Pada perdagangan Selasa ini (26/3/2019), pasar sepertinya masih akan digelayuti sentimen negatif, terutama dari pergerakan minyak mentah, kata seorang pelaku pasar di Jakarta. 

Semalam, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Mei di New York Mercantile Exchange ditutup turun 22 sen, atau 0,4%, menjadi $58,82 per barel. Namun demikian, minyak mentah Brent menguat 18 sen, atau 0,3%, menjadi $67,21 per barel di ICE Futures Group. (NEDELYA RAMADHANU/m)
 

Berita Terbaru