Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Tumbang Kalemei Katingan Tagih Janji PT KDP Soal Kebun Sawit

  • Oleh Abdul Gofur
  • 08 Mei 2019 - 13:12 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Warga Desa Tumbang Kalemei, Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan menagih janji soal rencana pemberian kebun kelapa sawit kepada pihak PT Karya Dewi Putra (KDP).

Bahkan tiga perwakilan warga Desa Tumbang Kalemei, Rabu, 8 Mei 2019 hari ini bermaksud menemui Bupati Katingan Sakariyas untuk menanyakan surat yang mereka sampaikan sebelumnya  terkait permasalahan antara warga Desa Tumbang Kalemei Kecamatan Katingan dengan pihak PT KDP yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit itu.

Namun niat bertemu orang nomor satu di Katingan ini tidak berhasil karena Bupati Sakariyas hari ini informasinya tengah dinas luar.

Akhirnya ketiga perwakilan masyarakat Desa Tumbang Kalemei ini masing-masing, Minti Udong, Harun dan Rein Erik ini hanya bisa bertemu Kabag Humas dan Informasi Setda Katingan, Lusen.

Kepada Lusen, ketiganya mengaku sejauh ini sudah sebanyak lima kali niat mereka ingin bertemu Bupati Katingan Sakariyas untuk menanyakan perihal surat yang mereka sampaikan sebelumnya terkait permasalahan warga Desa Tumbang Kalemei dengan PT KDP.

"Akan tetapi sampai sekarang belum bisa ketemu Pak Bupati," ujar Rein Erik diamini dua warga lainnya  Minti Udong dan Harun.

Menurutnya, surat yang disampaikan kepada Bupati Katingan per 20 November 2018 itu perihal surat bermohon kepada bupati agar bisa membantu dalam hal penyelesaian perjanjian antara PT KDP dengan masyarakat Desa Tumbang Kalemei.

Sementara menurut Minti Udong, pada 2005 perusahaan PT KDP mulai menggarap areal lahan di Desa Tumbang Kalemei.

Dari ketentuan saat itu PT KDP tidak boleh menggarap lahan radius 1 Km dari desa itu. Namun kemudian PT KDP menggarap lahan tersebut hingga kemudian terjadi protes warga desa kepada perusahaan.

Tapi saat itu PT KDP dan warga desa menyepakati  perjanjian yang diantaranya perusahaan berjanji memberikan 2 hektare lahan yang sudah ditanami kelapa sawit lenggkap dengan sertifikstnya per kepala keluarga, kemudian perusahaan bersedia memperbaiki jalan desa.

"Tapi dua poin itu sampai sekarang belum direalisasikan, sehingga kami menyurati bupati untuk memfasilitasinya," imbuhnya. (ABDUL GOFUR/B-6)

Berita Terbaru