Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masih Banyak Masyarakat belum Paham Transformasi Pro Sehati ke JKN

  • Oleh Naco
  • 27 Juli 2019 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Sarjono menuturkan, masih ditemukan banyak warga yang tidak paham dengan  tranformasi dari program Pro Sehati ke JKN, yang sudah di tutupi biayanya oleh pemerintah kabupaten.

Untuk itu, ia mendorong jaminan kesehatan masyarakat yang tidak mampu dan sudah ditutupi dengan program BPJS Kesehatan harus disosialisasi.

"Masih banyak pihak yang tidak paham dengan hilangnya program Pro Sehati tersebut," kata Sarjono, Sabtu, 27 Juli 2019.

Ia mengatakan, program tranformasi dari Pro Sehati ini sangat bagus. Sayangnya di tingkat sosialisasi masih banyak belum dipahami masyarakat. 

Karena, menurut dia, masyarakat masih mengtahui bahwa Pro Sehati merupakan program dari pemerintah untuk berobat gratis. Padahal itu sudah beralih  ke program lain yang manfaatnya sama.

"Nah itu perlu diberikan pemahaman bahwa Pro Sehati dan JKN itu adalah program yang sama untuk kesehatan masyarakat yang  iuran dibayar oleh pemerintah kita,” tegasnya.

Pemerintah beralih ke kartu JKN karena tidak hanya berlaku di rumah sakit daerah, tapi juga luar daerah. Ketika peserta sedang dalam kondisi emergency di luar daerah, maka kartu JKN tetap bisa digunakan di luar daerah tanpa harus menggunakan rujukan.

Sebagai payung hukum, Pemkab dan DPRD Kotim telah menyiapkan Peraturan Daerah tentang JKN yang dibiayai oleh APBD. Dengan peraturan ini, Pemkab tidak perlu lagi memandang status sosial dalam menyalurkan dana penerima bantuan iuran (PBI). Bagi warga ekonomi menengah atas yang belum terdaftar, diperbolehkan menjadi peserta PBI dengan layanan kelas III. (NACO/B-3)

Berita Terbaru