Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jejak Penusuk Wiranto, Kaitan JAD Bekasi Hingga JAD Sibolga

  • Oleh Inilah.com
  • 11 Oktober 2019 - 20:46 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Polri menyatakan bahwa Syahrial Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya Fitria, penusuk Wiranto, tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharu Daulah atau JAD yang juga terkait dengan jaringan teroris Sibolga yang sudah ditangkap terlebih dahulu.

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Densus 88 awalnya menangkap jaringan teroris Sibolga pada Maret 2019. Kemudian pada bulan yang sama, jaringan teroris di Kalimantan juga dibekuk.

"Kelompok ini berkomunikasi tidak dengan pertemuan fisik. Komunikasi mereka jalin lewat media sosial. Kelompok ini berkomunikasi dengan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee tang juga piminan Abu Rara," kata Dedi Prasetyo, Jumat, 11 Oktober 2019.

Dedi juga menjelaskan soal pengungkapan jaringan teroris kelompok JAD Jawa Tengah dan JAD Jawa Timur. Insiden penyerangan Pos Polisi Kertasura yang terjadi pada Juni 2019 juga tak lepas dari komunikasi antara pimpinan JAD Bekasi dan JAD Jateng.

"Di Jateng, atas nama YT di Magetan yang melakukan perampokan terhadap toko emas. Terkait penyerangan Polsek Wonokromo pada Agustus 2019. Dengan menggunakan senjata tajam, pelaku berhasil dilumpuhkan," terang dia.

Pada September, Densus melakukan penangkapan di Morowali di mana tersangka terkait dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Termasuk juga pada September, di Salatiga Densus 88 melakukan penangkapan terduga teroris.

Hingga akhirnya, JAD Bekasi yang dipimpin Abu Zee ditangkap bersama delapan orang lainnya. Kelompok Abu Zee sudah merencanakan serangan.

"Tentunya Densus 88 terus lakukan pengembangan terhadap kelompok tersebut. Polri belum bisa melakukan preventive strike ketika bukti permulaan yang diketemukan belum cukup. Ketika cukup, baru kita bisa lakukan preventif strike," ujar dia.

Eks Wakapolda Kalteng ini menambahkan Polisi dalam hal ini Densus 88 tak lengah sedikitpun untuk menangkap para pelaku terorisme. Rangkaian penangakapan teroris yang disebut juga dijadikan alarm bagi Densus 88 untuk terus melakukan upaya preventive strike.

"Densus masih mengejar master mind di balik kelompok yang mengkondisikan beberapa kelompok yang saya sebutkan. Jatim, Jateng, Morowali, Sibolga, Bandung, Manado, dan Bali. Kami mohon waktu, kalau sudah ada preventive strike, kita sampaikan kembali. Densus 88 bergerak agar tak ada serangan terorisme, khususnya yang mengganggu kegiatan nasional yang akan datang beberapa waktu yang akan datang," sambung dia.

Berita Terbaru