Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Cina: Larangan AS pada Huawei Bullying Ekonomi

  • Oleh Teras.id
  • 31 Oktober 2019 - 20:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Usulan regulator telekomunikasi Amerika Serikat untuk melarang penyedia peralatan telekomunikasi Cina, Huawei dan ZTE, adalah "bullying ekonomi", dan AS harus menghentikan fitnah dan tindakan keras yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan Cina, kata Beijing, Selasa, 29 Oktober 2019.

Laman Chinadaily, Rabu, 30 Oktober 2019, mengabarkan, pemerintah Cina menentang langkah itu.

"Ini menyangkal prinsip ekonomi pasar yang selalu diiklankan Amerika Serikat, dan tidak akan mendapatkan pengakuan atau dukungan dari komunitas internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, pada konferensi pers hari Selasa.

Komisi Komunikasi Federal AS pada hari Senin mengatakan akan memberikan suara pada bulan November apakah akan melarang perusahaan-perusahaan komunikasi AS menggunakan Dana Layanan Universal untuk membeli peralatan atau layanan dari Huawei dan ZTE, yang dituduh "menimbulkan ancaman keamanan nasional".

Komisi juga akan memilih apakah akan mewajibkan operator yang menerima dana anggaran negara itu mengganti peralatan dan layanan Huawei dan ZTE yang sudah terlanjur digunakan.

Menurut Geng, AS menyalahgunakan kekuatan negara untuk menindak perusahaan-perusahaan Cina tanpa memberikan bukti. Ia menambahkan bahwa langkah itu akan merugikan perusahaan dan konsumen AS pada akhirnya.

Mengutip laporan media, Geng mengatakan Asosiasi Pedesaan Nirkabel AS memperkirakan bahwa 25 persen anggotanya menggunakan peralatan yang ditawarkan oleh Huawei atau ZTE, dan bahwa akan dibutuhkan biaya $ 800 juta hingga $ 1 miliar untuk mengganti peralatan tersebut.

Presiden Donald Trump April lalu mengeluarkan larangan pada perusahaan AS untuk berbisnis dengan perusahaan Cina, terutama Huawei, karena dianggap telah memasang backdoor pada peralatan mereka. Larangan ini tak pelak memukul bisnis perusahaan pemasok AS dan juga Huawei. (TERAS.ID/B-11)

Berita Terbaru