Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Rupa Harta Tak Ternilai Keraton Yogyakarta

  • Oleh Teras.id
  • 05 November 2019 - 07:02 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ingin mengetahui sejarah Keraton Yogyakarta, datanglaj ke Pameran Sekaten. Ratusan koleksi dan karya kuno yang berkait dengan pendiri sekaligus raja pertama Kesultanan Yogyakarta dipajang dalam pameran itu.

Benda-benda bersejarah milik Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792) dapat disaksikan dari dekat lewat Pameran Sekaten, yang berlangsung 1 – 9 November 2019 di Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta.

Dalam pameran yang mengangkat tema Sri Sultan Hamengku Buwono I: Menghadang Gelombang, Menantang Zaman itu, sejumlah koleksi era Hamengkubuwono atau HB I menarik disimak. Selain karena usianya yang sudah amat tua, juga dari sisi estetika serta keunikannya.

Sultan HB I, selain dikenal sebagai arsitek andal yang membangun tata kota kerajaan, juga dikenal sebagai seniman mumpuni. Misalnya, pada masa pembangunan Keraton Yogyakarta, Sultan HB I turut membangun Besalen, yaitu tempat para pande besi bekerja membuat senjata. Letak Besalen ini berada di Pulo Gedong, sebuah pulau buatan yang terletak di sisi timur danau Taman Sari.

Beberapa keris pusaka yang dibuat pada masa pemerintahan Sri Sultan HB I yang turut dipamerkan di Pameran Sekaten, antara lain yang terkenal adalah Kanjeng Kyahi Ageng Gajah Gumanglar, Kanjeng Kyahi Nagarangkung, dan Kanjeng Kyahi Suralasem.

Tak hanya itu, Sultan HB I pun memiliki keterampilan mumpuni menatah wayang. Sejumlah wayang buatan Sultan HB I dipamerkan berderet di ruang pamer Sekaten itu.

Salah satu wayang yang termasyur dan tampak eksklusif hasil buatan Sultan HB I yakni Kanjeng Kyai Jayaningrum. Tokoh wayang kulit Arjuna yang ditempatkan dalam satu kotak kayu khusus itu, merupakan wayang yang ditatah sendiri Sultan HB I selama memerintah Keraton Yogyakarta. Wujudnya pun amat sempurna sebagai wayang dan tampak terawat baik.

Wayang itu menjadi bukti kuat karya seni pada masa awal Mataram Yogyakarta telah tumbuh subur. Selain itu, lewat pameran itu pengunjung bisa juga melihat langsung Kanjeng Kyai Tandhu Lawak, yang merupakan tandu tertua di Keraton Yogyakarta.

Tandu itu digunakan sebagai kendaraan pribadi Sultan HB I saat usia kian senja, kala beraktivitas di luar keraton pasca era tahun 1790-an.

Tandu berbahan kayu jati itu kerap mengantarkan sang Sultan di masa lampau menuju Kagungan Dalem Masjid Gedhe untuk melaksanakan ibadah salat.

Berita Terbaru