Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Minyak Mentah Bergerak Terbatas

  • Oleh Inilah.com
  • 28 Desember 2019 - 10:02 WIB

INILAHCOM, New York - Harga minyak berjangka sedikit berubah padaJumat 27 Desember 2019, stabil di dekat tertinggi 3 bulan setelah data baru menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun jauh lebih dari yang diharapkan.

Sementara data ekonomi optimis dan optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-Cina memicu reli pasar saham akhir tahun. Minyak mentah berjangka Brent naik 18 sen untuk diperdagangkan pada US$68,10 per barel, level tertinggi sejak pertengahan September.

Sedangkan untuk kontrak West Texas Intermediate naik 4 sen menjadi US$61,72 per barel. WTI mengakhiri minggu dengan kenaikan lebih dari 2 persen, untuk minggu keempat berturut-turut yang positif.

Stok minyak mentah AS turun 5,5 juta barel dalam sepekan ke 20 Desember menjadi 441,4 juta barel, menurut Administrasi Informasi Energi, jauh melebihi ekspektasi analis dari penurunan 1,7 juta barel.

"Persediaan hampir naik," kata Josh Graves, ahli strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago seperti mengutip cnbc.com. Reli pasar saham akhir tahun juga membantu mengangkat harga minyak karena sentimen konsumen terus membaik, katanya.

"Ini adalah reli Santa Claus. Orang-orang cenderung membeli lebih banyak barang yang secara tidak langsung akan menaikkan harga minyak," kata Graves.

Indeks saham AS sedikit naik pada hari Jumat, dengan indeks S&P 500 hampir mencatat tahun terbaiknya sejak tahun 1997. Nasdaq melewati angka 9.000 untuk pertama kalinya pada hari Kamis. Perdagangan minyak tipis.

Tetapi sentimen pasar minyak membaik ketika data baru menunjukkan keuntungan di perusahaan industri China naik pada laju tercepat dalam 8 bulan pada November, menurut Biro Statistik Nasional.

Di Amerika Serikat, sebuah survei menunjukkan pada hari Kamis pembelian liburan online oleh konsumen AS mencapai rekor, mengalahkan ekspektasi analis dan mengangkat saham AS ke posisi tertinggi baru.

Cina dan Amerika Serikat mendinginkan perang dagang 17 bulan mereka awal bulan ini, mengumumkan perjanjian Fase 1 yang akan mengurangi beberapa tarif AS sebagai imbalan atas pembelian produk pertanian Amerika yang lebih banyak dari Tiongkok.

Berita Terbaru