Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

  • Oleh Teras.id
  • 14 Februari 2020 - 10:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Singapura akan merilis paket kebijakan ekonomi khusus untuk mengurangi dampak wabah virus corona atau Covid-19. Pengumuman paket kebijakan ekonomi ini dijadwalkan pada Selasa, 18 Februari 2020 mendatang.

Pemerintah Singapura memutuskan untuk menerbitkan paket kebijakan ekonomi khusus karena menilai wabah corona kali ini lebih buruk dibandingkan wabah SARS pada 2003 silam.

Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong mengatakan, meningkatnya ancaman ekonomi Singapura disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya, karena Cina selama ini lebih berorientasi pada konsumsi dan layanan.

"Saya pikir Anda dapat mengantisipasi dampak yang lebih besar secara keseluruhan yang kemudian akan berdampak pada Singapura juga," kata Wong seperti dilansir Bloomberg, Kamis 13 Februari 2020.

Dia mengungkapkan, pemerintah Singapura sedang bersiap menghadapi dampak virus corona yang lebih besar dengan mengeluarkan kebijakan anggaran khusus. Namun, Wong menolak mengungkapkan besar paket kebijakan ekonomi. Dia juga enggan mengatakan apakah bantuan ini akan lebih besar dari yang dikucurkan pemerintah saat epidemi SARS senilai S $ 230 juta (US$ 166 juta) yang juga menghancurkan ekonomi Singapura pada saat itu.

Paket bantuan SARS sebelumnya berisi potongan pajak properti dan program pinjaman sementara untuk perusahaan kecil dan menengah. Paket kebijakan ekonomi tersebut dapat membantu mereka dengan masalah arus kas jangka pendek. Di luar sektor-sektor tertentu seperti pariwisata dan perhotelan yang telah melemah, Wong menilai dampak yang lebih luas bisa cukup parah.

"Kami sedang mempersiapkan paket yang kuat pada anggaran yang akan datang untuk membantu perusahaan kami dan juga untuk membantu para pekerja tetap dalam pekerjaan mereka," kata Wong.

Pukulan terbesar dari wabah virus corona diperkirakan akan menyebabkan pariwisata Singapura anjlok hingga 30 persen. Dalam sebuah laporan minggu lalu, DBS Group Holdings Ltd. mengatakan pihaknya melihat penurunan 1 juta wisatawan, sama dengan sekitar S $ 1 miliar dalam pengeluaran, untuk setiap tiga bulan larangan perjalanan di Cina tetap diberlakukan.

Tercatat saat ini di Singapura ada 47 kasus virus corona yang dikonfirmasi, salah satu jumlah terbesar yang terjadi di luar Cina. Menanggapi meningkatnya jumlah pasien virus corona ini, pemerintah pun meningkatkan kewaspadaan ke level oranye, tingkat tertinggi kedua dan yang sama yang digunakan selama wabah SARS 2003.

TERAS.ID

Berita Terbaru