Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ITB Kukuhkan Guru Besar Ilmu Sosioteknologi Pertama

  • Oleh Teras.id
  • 15 Maret 2020 - 09:20 WIB

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengukuhkan Dicky Rezady Munaf sebagai guru besar pertama bidang sosioteknologi.

“Untuk sosioteknologi ini guru besar pertamanya Pak Dicky ini. Tapi sampai sekarang belum ada fakultasnya, masih di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain,” kata Ketua Forum Guru Besar ITB, Freddy Permana Zen, yang memimpin sidang pengukuhan guru besar tersebut pada Tempo, di kampus ITB, Sabtu, 14 Maret 2020.

Freddy mengatakan, ITB menilai sosioteknologi punya peran penting. Teknologi misalnya, punya efek sosial bagi masyarakat. “Sosioteknologi memberikan pertimbangan pada aspek sosialnya, ini bagus, ini nggak bagus dan lain-lain,” kata dia.

Dicky Rezady Munaf dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Sosioteknologi di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Dia menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul Peran Sosioteknologi untuk Menjadikan Kearifan Lokal sebagai Salah Satu Pelopor Revolusi Industri 5.0 di Aula Barat, ITB, Bandung, Sabtu, 14 Maret 2020.

Dalam orasi ilmiahnya, Dicky mengatakan, Revolusi Industri 5.0 sudah di depan mata. “Dalam dekade 2020-2030, Revolusi Industri 5.0 sudah akan terjadi. Itu hipotesis kami dalam keahlian Sosioteknologi. Jadi mari kita kembangkan, bangsa kita mulai memikirkan 5.0,” kata dia, Sabtu, 14 Maret 2020.

Revolusi Industri 1.0 yang dimulai pada awal tahun 1700 dimulai dengan penemu alat tenun mekanis. “Saat itu mesin mulai menggantikan manusia. Terjadi proses mesin mempengaruhi manusia,” kata Dicky.

Selanjutnya, Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal tahun 1900 dimulai dengan temuan alat produksi massal. Manusia mempengaruhi penggunaan mesin dengan melakukan pembagian waktu kerja. Revolusi Industri 3.0 tahun 1970, ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi mesin, yang terjadi berbalik, mesin mempengaruhi manusia. Pada Revolusi Industri 4.0 dimulai dengan penggunaan IOT, teknologi itu membangun konektivitas yang mempengaruhi aktivitas manusia.

Dicky mengatakan, evolusi dari setiap Revolusi Industri terjadi percepatan 30 tahun. Ini yang memunculkan hipotesa Revolusi Industri 5.0 akan terjadi dalam 10 tahun ini. “Apa yang akan terjadi dengan Revolusi Industri 5.0,” kata dia. “Sifatnya mesin akan mempengaruhi manusia.”

Dicky mengatakan, Indonesia berpeluang menjadi bangsa pelopor, keluar dari stigma bangsa pengguna dengan mengandalkan kearifan lokal dengan pengembangan sosioteknologi.

“Hipotesa kedua, sosioteknologi melihat bahwa pemberian nilai tambah pada kearifan lokal dapat bermakna menjadi komoditas dalam era Revolusi Industri 5.0,” kata dia.

Berita Terbaru