Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Didanai Bill Gates, Inovio Pimpin Perlombaan Vaksin Covid-19

  • Oleh Teras.id
  • 04 Mei 2020 - 22:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Saat SARS-CoV-2, virus corona mematikan yang bertanggung jawab untuk Covid-19, menyebar dari Wuhan, Cina, ke hampir setiap negara di seluruh dunia, puluhan perusahaan bergegas mengembangkan vaksin untuk melawan virus baru itu.

Koalisi untuk Inisiatif Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), penyandang dana global terkemuka untuk pengembangan vaksin, memberikan kepercayaannya pada perusahaan biotek asal Plymouth Meeting, Inovio Pharmaceuticals, sebagaimana dilaporkan Philadelphia Magazine, akhir pekan lalu.

Pada Januari 2020, CEPI memberikan Inovio hibah awal US$ 9 juta (Rp 136 miliar) untuk mempercepat platform pengobatan DNA perusahaan untuk pengembangan vaksin.

Pada akhir April, CEPI akan menghadiahkan perusahaan sejumlah US$ 17,2 juta (Rp 260 miliar) untuk mendorong pembuatan vaksin Inovio skala besar.

Perusahaan juga telah menerima dana dari organisasi lain, termasuk Yayasan Bill & Melinda Gates. Inovio adalah perusahaan pertama yang membuktikan bahwa pengobatan DNA, yang mengaktifkan respons kekebalan tubuh, dapat dikirim langsung ke sel pasien menggunakan perangkat pintar perusahaan, yang dikenal sebagai Cellectra.

Kurang dari seminggu setelah pemerintah Cina merilis rangkaian genetik virus corona, para ilmuwan di Inovio merancang vaksin DNA yang disebut INO-4800. Perusahaan biotek itu meluncurkan pengujian pra-klinis vaksinnya pada bulan Januari.

Pada bulan April, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa 70 vaksin sedang dikerjakan dan Inovio adalah satu dari tiga vaksin terkemuka yang diuji pada manusia.

Dimulai sebagai startup hampir 20 tahun yang lalu di Philadelphia, perusahaan ini sekarang memiliki 200 karyawan di seluruh negeri dan 100 di antaranya berada di wilayah tersebut.

Pada musim gugur, Inovio mengharapkan untuk mempublikasikan hasil uji klinis manusia dari AS, Cina dan Korea Selatan, dan pada akhir tahun 2020, perusahaan mengharapkan untuk memiliki satu juta dosis vaksin yang diproduksi untuk lebih banyak percobaan dan bahkan penggunaan darurat. (TERAS.ID)

Berita Terbaru