Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini kronologi Miskomunikasi Insiden Bayi Hilang di Samuda

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 28 Juni 2020 - 21:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Insiden bayi hilang di Desa Jaya Kelapa, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ternyata bukan diculik. Namun ada miskomunikasi antara orangtua bayi dan juga pasangan suami istri yang mengadopsi bayi tersebut. 

Adapun kronologis awal mulanya bayi tersebut diadopsi ketika ayah bayi didatangi 4 orang perempuan yang mengaku teman dari istrinya. Sehingga, dipersilahkan masuk. 

Merekapun mengobrol dan salah satu dari 4 wanita itu berkata ingin mengadopsi bayi mereka. Namun langsung ditolak oleh sang suami  sembari mengatakan akan mengurus sendiri. 

Setelah itu, ayah bayi itupun pergi ke Sampit untuk berbelanja. Sehingga tinggalah 4 perempuan itu di rumah tersebut bersama ibu dan bayinya. Namun tidak berapa lama, 3 orang perempuan pulang duluan sehingga hanya tinggal 1 perempuan di rumah itu. 

Saat itulah, dirinya berbincang dengan ibu sang bayi. Sang ibu menyepakati bahwa anaknya diadopsi oleh perempuan tersebut. Setelah itu, perempuan itu memberi uang kepada ibu bayi Rp 300 ribu.

"Kesepakatan tersebut tidak diketahui oleh ayah bayi. Sehingga saat suaminya pulang, dirinya bingung dan beralasan bahwa bayi tersebut diculik oleh 4 orang perempuan," kata Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya, Minggu, 28 Juni 2020. 

Mengetahui penjelasan istrinya, sang ayah langsung pergi ke Polsek Jaya Karya, melaporkan kasus tersebut. Polisi lalu melakukan penyelidikan. Berikutnya menemukan bayi tersebut di rumah orang yang mengadopsinya. 

Kasus ini kemudian dimediasi. Hasilnya, bayi tersebut kembali lagi kepada orangtuanya. Begitu juga yang mengadopsi mengaku khilaf dan berjanji tidak akan mengulanginya. (MUHAMMAD HAMIM/B-7)

Berita Terbaru