BORNEONEWS, Palangka Raya - Dalam rangka mengawal implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Provinsi Kalimantan Tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM serta BRI terkait program Bantuan Produktif Usaha Mikro atau BPUM berupa tambahan modal usaha kepada pelaku usaha Mikro.

"Pada pencairan tahap awal, BPUM diberikan satu kali dalam bentuk saldo rekening simpanan sebesar Rp2.400.000. Dana BPUM di tahap awal tersebut diberikan kepada nasabah eksisting BRI sebanyak 25.950 rekening," kata Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Otto menjelaskan dalam pertemuan yang dihadiri pula oleh Pemimpin Cabang BRI Palangka Raya dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah di Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah, dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional dan membantu UMKM, bahwa BRI lah yang menginisiasi produk pinjaman lower mikro dengan konsep KUR Super Mikro.

"Bunga yang diberikan sebesar 0% s/d 31 Desember 2020 serta diberikan tambahan subsidi bunga KUR 6% s/d 31 Desember 2020, dan 6% setelah 31 Desember 2020.  Jangka waktu KMK maksimal 3 tahun, dapat diperpanjang menjadi 4 tahun. Sementara KI maksimal 5 tahun, dapat diperpanjang menjadi 7 tahun, dengan Grace Period sesuai penilaian Penyalur KUR," tuturnya.

Menurut Otto, Kantor OJK Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Pemprov serta Industri Jasa Keuangan akan senantiasa berkomitmen untuk bersinergi dalam menjaga sektor jasa keuangan dan mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.