Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wamen LHK Tak Jadi ke Desa Kinipan karena Jalan Terhalang Banjir

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 10 September 2020 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Alue Dohong, dan anggota Komisi IV DPR RI berncana mengunjungi Desa Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Rabu 9 September 2020.

Namun rencana itu batal karena jalan negara tepatnya saat memasuki wilayah Desa Karang Taba, Kecamatan Lamandau, sulit ditembus karena tergenang luapan air sungai.

Praktis waktu itu rombonganpun langsung putar arah untuk kembali ke Nanga Bulik. Setibanya di Desa Penopa, iring-iringan rombongan Wakil Menteri LHK yang diampingi Bupati dan Sekda Lamandau itupun berhenti.

Kala itu Alue Dohong dan rombongan langsung turun dari mobil untuk melihat langsung kondisi banjir yang juga telah merendam beberapa rumah warga, termasuk menyisir daerah bantaran Sungai Lamandau. Rombongan Wamen LHK yang juga membawa ratusan paket sembako kemudian meminta warga berkumpul, agar paket sembako dibagikan. 

Alue Dohong juga sempat berbincang-bincang dengan beberapa warga Desa Penopa yang notabene sudah cukup sepuh. Sesekali wamen kelahiran asli Kalteng itu juga meminta agar warga berbicara dengan bahasa khas penopa atau Dayak Tomun Lamandau. 

"Ibu asli sini ya, coba bicara pakai bahasa Dayak sini, Dayak Tomun, saya mau dengar," katanya sambil gurau.

Sontak seorang nenek bernama Rudam itu menjawab dengan bahasa dan logat Dayak Tomun secara lancar. Dia menceritaan bhawa dirinya dan warga lainnya sedang berburu ikan di tengah genangan air sungai yang melauap hingga ke perkampungan. 

Nenek Rudam yang mengaku berusia 70 tahun lebih itu juga ditanya oleh Wamen tentang kesehariannya. "Ibu ini sehari-harinya masih kerja atau di rumah saja" tanya Wamen. "Saya masih kerja pak, di SML (PT Sawit Mandiri Lestari), saya nebas (bagian perawatan)," kata Rudam menjawab.

Wamen Alue Dohong tampak kaget. "Iya pak, soalnya di sini hanya perusahaan itu yang masih nerima pekerja yang sudah tua. Kalau perusahaan lain kan sudah gak mau terima, tapi di SML puji tuhan masih nerima, meski umur sudah 70 lebih tapi (fisik) saya masih kuat," sambung Rudam.

Nenek Rudam juga menunjuk bapak tua yang saat itu ada di sampingnya bernama Enjon. Enjon yang berusia 55 tahun juga ternyata sama-sama satu profesi.

"Ini, dia juga sama kerja di SML pak, sama-sama nebas," ujarnya. 

"Iya pak, saya masih kerja juga. Saya juga bersyukur masih dipakai (dibolehkan kerja) oleh SML. Kalau di perusahaan lain kan umur segini sudah gak boleh. Tapi di SML masih bisa, mungkin mereka kasihan sama kami masyarakat sini, jadi sampai sekarang saya masih ada pendapatan lah," ujar Enjon menjelaskan. 

Kala itu, Wamen yang juga didampingi anggota Komisi IV DPR RI asal Kabupaten Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto, juga berharap agar masyarakat Desa Penopa tetap menjaga kesehatan seraya berharap agar banjir yang melanda segera surut.

Wamen dan rombongan juga membagikan paket sembako berisi gula, minyak goreng, mie instan dan benerapa jenis makanan lainnya. (HENDI NURFALAH/B-11)

Berita Terbaru