Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

UU Cipta Kerja Sah, BKPM Ungkap 14 Perusahaan Segera Relokasi Pabrik

  • Oleh Teras.id
  • 10 Oktober 2020 - 06:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menjajaki ratusan peluang investasi dari berbagai perusahaan domestik dan luar negeri. Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan jumlah 153 investor yang sebelumnya disebut oleh Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, sudah mencakup perusahaan asing yang akan merelokasi pabrik ke Indonesia, serta entitas yang aktif dilobi selama setahun terakhir.

“Saya tak bisa sebutkan yang 153 ini perusahaan mana saja, tapi mayoritasnya dari sektor manufaktur,” kata Nurul kepada Tempo, Jumat 9 Oktober 2020. 

Kamis lalu, Bahlil mengatakan terdapat 153 investor yang ingin berinvestasi setelah pengesahan Undang Undang atau UU Cipta Kerja. Dia mengklaim Indonesia bakal kebanjiran modal baru, termasuk dari investor asing asal Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Cina, serta negara kawasan Eropa. Sebagian besar entitas disebut ingin masuk sejak lama, namun masih menunda komitmen karena perkara perizinan.

“Selama ini diputar-putar izinnya, dipingpong. Sekarang mereka mau investasi betul," ujarnya. 

Meski tak ingin merincinya, Nurul optimistis komitmen investasi yang bermunculan dari pemodal domestik bisa secepatnya diurus. Tim BKPM cenderung berfokus mengejar komitmen dari luar negeri, khususnya rencana relokasi pabrik dari berbagai perusahaan asing. “Kami sudah dapat 14 komitmen dari yang sebelumnya hanya tujuh,” katanya.

Tujuh perusahaan sebelumnya dipastikan akan membangun basis baru yang total investasinya menembus US$ 850 juta ke Indonesia. Entitas multinasional yang akan masuk itu, antara lain Alpan Lighting dari Amerika Serikat, tiga perusahaan Jepang seperti Sagami Electric, Denso, dan Panasonic.

Ada juga Meiloon dan Kenda Tire dari Taiwan, serta LG Electronics dari Korea Selatan. Nurul mengatakan timnya sukses menggaet enam entitas lagi.

“Surat konfirmasi mereka akan masuk Indonesia sudah kami kantongi,” ucapnya. Dia kukuh tak membeberkan identitas karena khawatir terpantau oleh pemerintah negara tetangga. “Negara ASEAN lain bisa ikut mengejar, tolong tunggu sampai akhir negosiasi.”

Menurut dia, masih ada potensi realokasi pabrik lagi dari 11 entitas lain yang sedang dijajaki satuan tugas BKPM. Di luar itu, pemerintah juga sedang memantau 119 entitas global yang valuasi bisnisnya dianggap menjanjikan.

Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, mengharapkan lebih banyak investasi di industri padat karya, seperti garment, tekstil, dan alas kaki. “Agar lapangan kerjanya semakin banyak,” kata dia. “Selama ini yang dominan datang masih dari manufaktur atau consumer goods, seperti makanan minuman, yang pabriknya mengandalkan otomatisasi.”

Berita Terbaru