Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Lamandau Gelar Apel Gabungan Siaga Karhutla 2020

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 15 Oktober 2020 - 21:00 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Pemkab Lamandau menggelar apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Apel gabungan dilaksanakan di lapangan Desa Batu Hambawang, Kecamatan Sematu Jaya, Kamis 15 Oktober 2020 dengan dipimpin Bupati Lamandau, Hendra Lesmana.

Hadir juga Wakil Bupati, Unsur Forkopimda, Sekda, Kepala OPD, Perwakilan Dunia Usaha, para Kades se Kecamatan Sematu Jaya serta perwakilan Manggala Agni Pangkalan Bun. 

"Gubernur menegaskan pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah telah menandatangani komitmen bersama pencegahan kesiapsiagaan dan penanganan darurat kebakaran hutan dan lahan dalam rangka mewujudkan Kalteng bebas kabut asap," ungkap Bupati Hendra dalam amanatnya.

Masyarakat Lamandau harus tetap waspada dan ikut berpartisipasi aktif dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sekalipun cuaca dalam beberapa bulan ke depan diprediksi dalam kondisi kemarau basah. 

"Kita bersyukur kebakaran hutan dan lahan di Lamandau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, meski kondisi hotspot (titik panas) dalam laporan kejadian kebakaran di awal tahun 2020 cenderung mengalami peningkatan," jelasnya.

Bupati menyebut melalui apel ini maka fungsi komando, fungsi koordinasi dan fungsi pelaksana dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan diharapkan berjalan cepat tanggap sinergis dan efektif.

Dia juga mengimbau seluruh pihak untuk mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui upaya upaya sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai cara. 

Sekda Lamandau, M Irwansyah selaku ex officio BPBD Lamandau mengatakan tujuan dilaksanakannya apel ini untuk mengetahui kekuatan personil serta kesiapan sarana dan prasarana yang ada dalam melakukan antisipasi penanganan Karhutla. 

"Kegiatan apel siaga karhutla ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan Protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.

Irwan menyebut sebagai gambaran awal menghadapi karhutla, memperhatikan hasil evaluasi sejak awal tahun lalu bahwa terpantau 440 hotspot, 29 kejadian kebakaran dengan jumlah area terbakar kurang lebih 48,16 hektare. 

Berita Terbaru