Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PM Jepang Kunjungi Indonesia, Pengusaha China Gelar Pameran Virtual

  • Oleh ANTARA
  • 20 Oktober 2020 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Para pebisnis China mengontak beberapa koleganya di ASEAN untuk menggelar pameran bisnis secara virtual di tengah kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga ke Indonesia dan Vietnam.

Pada Selasa, Pemerintah Daerah Otonomi Guangxi mengadakan konferensi kedua untuk pengusaha China perantauan yang salah satu agendanya adalah menggelar pameran secara daring.

Guangxi yang secara geografis berdekatan dengan kawasan Tenggara Asia memberikan kesempatan bagi pengusaha China untuk melakukan ekspansi.

Menurut pemerintah daerah setempat, konferensi tersebut akan dihadiri sekitar 3.000 pengusaha asing yang menjadi kesempatan untuk memperkenalkan kebijakan baru operasi bisnis dalam kerangka Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI).

Guangxi sebelumnya berhasil menggelar pameran yang diikuti lebih dari 960 pengusaha asing.


"Meskipun digelar secara daring, pameran ini menjadi kesempatan yang sangat penting bagi pengusaha China untuk menjalin kembali kemitraan dengan koleganya di Asia Tenggara pasca-COVID-19," kata Wakil Direktur Asosiasi Pelaku Ekonomi Beijing Tian Yun.

Sementara itu, kunjungan PM Suga ke Indonesia dan Vietnam menjadi perhatian media di China.

BRI tidak akan terdampak oleh peningkatan kerja sama Jepang di kawasan itu (ASEAN), demikian judul berita utama Global Times, Selasa, yang dilengkapi foto Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-China menghadapi COVID-19 di Laos pada 20 Februari lalu.

Mengutip pendapat sejumlah pengamat di China, media arus utama itu menyimpulkan bahwa secara umum para pengamat meyakini pilihan negara tujuan perdana menteri baru itu karena Jepang menginginkan peningkatan kerja sama dengan negara-negara di Asia Tenggara, entah itu alasan strategi geopolitik atau demi pemulihan ekonomi.

Beberapa pengamat melihat Jepang berusaha menyaingi China dalam memberikan pengaruh di Asia Tenggara yang mungkin saja dapat mengancam kerja sama ekonomi China-ASEAN, khususnya proyek-proyek BRI.

Berita Terbaru