Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PB IDI Soroti Respons Pemuda dalam Hadapi COVID-19

  • Oleh ANTARA
  • 28 Oktober 2020 - 20:30 WIB

BORNEONEWS,  Jakarta  - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Daeng M Faqih menyoroti sejumlah fakta di lapangan terkait respons anak-anak muda dalam menghadapi pandemi COVID-19, salah satunya ketidakpercayaan bisa tertular penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.

Dia mengutip data survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 tentang perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19 menuturkan, sebanyak 17 dari 100 responden yang masih tidak percaya dirinya bisa terkena COVID-19 ini berasal dari kelompok usia 17-30 tahun.

"Yang percaya COVID-19 tidak ada, tidak mungkin menular banyak di usia muda yang banyak berhubungan dengan orang karena mobilitas tinggi, banyak berhubungan dengan orang karena terikat dengan internet. Ini sangat disayangkan, masyarakat kita masih ada saja yang tidak percaya bahkan tidak percaya COVID-19 itu ada," ujar dia dalam peluncuran kampanye #PesanPemuda (Program Edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat dari dan untuk untuk Pemuda) secara virtual, Rabu.

Di sisi lain, Daeng juga menyinggung protokol kesehatan yang belum masyarakat Indonesia terapkan secara menyeluruh dengan berbagai alasan, namun umumnya karena tidak ada sanksi (lebih dari 55 persen) dan menganggu pekerjaan (33 persen).

Menurut data BPS, orang masih enggan menerapkan protokol kesehatan juga karena alasan tidak ada kejadian penderita COVID-19 di lingkungan sekitar mereka (33 persen), harga masker lalu cairan pembersih tangan yang cenderung mahal (23 persen) dan mengikuti orang lain yang tak menerapkan protokol kesehatan (21 persen).


Sejalan dengan temuan BPS ini, dokter Nadia Alaydrus mengatakan, merasa imunitas tubuh lebih baik juga menjadi alasan kalangan pemuda tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Memang anak muda masih banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan itu karena merasa imunitas lebih baik sehingga tidak mudah tertular," kata dia.

Nadia tak menampik, rasa jenuh dan ingin kembali ke masa normal sebelum pandemi dirasakan sebagian masyarakat termasuk kalangan muda sehingga ini juga menjadi alasan mereka kemudian enggan mematuhi protokol kesehatan.

COVID-19 pada orang muda

Penasihat senior Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Bruce Aylward mengingatkan, COVID-19 salah satu penyakit paling serius yang akan Anda hadapi dalam hidup Anda dan bisa dialami siapa saja termasuk kaum muda.

Dia seperti dilansir Time, ia menegaskan, walau risiko komplikasi parah atau kematian jauh lebih tinggi pada orang berusia lebih tua dan mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, COVID-19 lebih berbahaya bagi kaum muda daripada yang disadari banyak orang.

Berita Terbaru