Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wisata Premium Komodo Diniilai Tak Jamin Menarik Banyak Devisa

  • Oleh Teras.id
  • 29 Oktober 2020 - 13:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Konsep destinasi super premium Komodo di Labuan Bajo berpotensi menarik minat wisatawan baik mancanegara maupun nusantara. Namun strategi wisata eksklusif ini diperkirakan tak akan efektif mendorong pariwisata berkualitas yang menjadi target pemerintah.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata, Budijanto Ardiansjah, menyatakan Labuan Bajo memiliki daya tawar tinggi untuk menarik wisatawan. Salah satunya karena kehadiran Taman Nasional Komodo.

"Komodo yang hanya ada di wilayah itulah yang menjadi andalan," katanya kepada Tempo, Rabu 28 Oktober 2020.

Dia memperkirakan permintaan kunjungan ke kawasan di Nusa Tenggara Timur ini tetap ada meski pemerintah menerapkan tarif tinggi karena keunikannya itu.

Terlebih dengan penambahan fasilitas super premium, akses menuju lokasi wisata hingga sarana penunjungnya akan terjamin dalam kondisi baik. Namun kawasan wisata non premium tetap perlu disediakan untuk menarik minat wisatawan terutama dari dalam negeri.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Maulana Yusran, menyatakan konsep super premium tak menjamin tambahan devisa. Fasilitas yang mahal berpotensi membatasi kunjungan wisata.

"Jenis turis asing berbeda-beda, meski mungkin mampu membayar tarif tinggi, banyak juga yang memilih backpacking karena tujuan wisata bukan hanya di Labuan Bajo," katanya.

Menurut dia, pemerintah seharusnya berfokus pada perpaduan antara leisure dan bisnis atau meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) tourism jika ingin meningkatkan devisa.

"Pariwisata berkualitas itu ada di dalam MICE tourism karena banyak efek pengikutnya," ujarnya. Singapura, Thailand, Australia, dan Malaysia menggunakan teknik ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan sekaligus mengumpulkan devisa.

Maulana menyatakan pemerintah juga tak seharusnya membangun pariwisata untuk satu acara tertentu. Seperti diketahui, pemerintah mengembangkan sejumlah prasarana di Labuan Bajo untuk KTT G-20 pada 2023. "Perlu dipertimbangkan nanti setelah acara selesai," tuturnya.

Berita Terbaru