Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Terawan: Simulasi Vaksin COVID-19 di Indonesia Disoroti Dunia

  • Oleh ANTARA
  • 18 November 2020 - 14:15 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan simulasi vaksin COVID-19 yang dilakukan Pemerintah Indonesia menjadi sorotan dunia.

"Anda bisa lihat itu teman dari WHO juga datang karena menganggap kita ini pertama melakukan simulasi vaksinasi, di dunia dianggap yang pertama," kata Terawan di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Terawan menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo yang memantau pelaksanaan simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal yang diketahui memiliki capaian imunisasi rutin di atas 90 persen.

Simulasi digelar untuk mempersiapkan standar operasional prosedur dan tata cara pelaksanaan sehingga apabila program tersebut dijalankan maka puskesmas segera siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami selalu berkoordinasi dengan wakil rakyat dari Komisi IX namun juga 'kulo nuwun' dengan kepala daerah, dengan Pak Wali Kota dan dari WHO juga ikut memantau supaya orisinalitas kita dalam melakukan simulasi itu sesuai fakta, apa yang mau kita lakukan," ungkap Terawan.

Terawan juga mengungkapkan Kementerian Kesehatan terus melakukan pelatihan agar semakin banyak tenaga vaksinator untuk melakukan vaksinasi.

"Itu menjadi sorotan dunia karena apa yang akan kita lakukan, kita siapkan diri dan terus menerus berlatih sehingga kalau vaksin itu sudah ada, ya kita tinggal melaksanakan. Supaya tidak kagok, istilah dalam bahasa Jawa tidak kagok, tidak gagap," jelas Terawan.

Namun Terawan mengaku belum menentukan merek vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Kan terus ada dinamikanya dan apa yang dikatakan Bapak Presiden tadi kita akan membeli yang ada dalam 'list' WHO dan kita konsultasikan dengan WHO terus apa yang paling rasional untuk dibeli," ungkap Terawan.

Terawan pun tidak menjelaskan bagaimana kemajuan uji klinis yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran Bandung.

Berita Terbaru