Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

The Power of Kepekso, Kisah Guru Menerima Tantangan Menulis 90 Hari

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 25 November 2020 - 20:10 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Menulis sesuatu ketika kita telah memiliki ide di benak menjadi sesuatu yang menyenangkan, namun berbeda halnya saat kita harus menerima tantangan menulis buku selama 90 hari tanpa terputus. Endang Kasumawati, guru pegiat literasi dari SDN 3 Jaar Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur berhasil menyelesaikan tantangan tersebut dalam buku berjudul "The Power of Kepekso."

Buku berjudul The Power of Kepekso yang jika diterjemahkan berarti kekuatan keterpaksaan, merupakan buku antologi pengalaman menulis selama 90 hari dari 212 Gurusianer Emas MediaGuru yang sukses menerima tantangan menulis.

Menurut Endang, isi buku tersebut membahas tentang respon setiap orang jika diminta untuk menulis yang sebagian besar biasanya akan menolak dengan alasan tidak bisa menulis dan bahkan ada yang mengatakan hanya membuang waktu saja, meskipun sebenarnya menulis adalah hal yang gampang jika sudah terbiasa.

"Di dalam buku mengisahkan betapa suka dukanya para penulis yang berani menerima tantangan, harus atau terpaksa menulis selama 3 bulan setiap hari tidak boleh bolong, artinya tidak bisa semau gue seperti hari ini boleh mengirim tulisan dan besok tidak," ungkapnya di Tamiang Layang, Rabu, 25 November 2020.

Mulanya, menulis yang dianggap mudah, lanjut Endang, ternyata begitu berat sekali rasanya saat dijalani. Banyak kendala dihadapi, mulai dari kehabisan ide menulis sampai masalah jaringan internet yang lelet, sehingga sulit untuk mengirim tulisan di blog ( tulisan wajib dipublish di blog Gurusiana dan di share di grup Fb MediaGuru Indonesia) baru tulisan dianggap sah oleh admin Gurusiana.

"Hanya orang nekat yang ikut lomba dan kisahnya terpilih untuk bisa bukukan," ungkapnya tersenyum.

Endang mengisahkan, hari pertama sampai sampai hari kesepuluh ide-ide untuk ditulis masih lancar, hampir tak ada hambatan. Tetapi semakin hari semakin sulit menemukan ide baru untuk ditulis.

Untuk mengatasi masalah kehabisan ide setelah lebih dari 10 hari menulis, Endang harus banyak berwisata literasi dengan cara banyak membaca tulisan-tulisan teman-teman di komunitas penulis maupun tulisan lain dengan tema apa saja.

Guru yang telah menerbitkan 3 buku hasil karyanya dengan judul Gadis Kecil Itu Aku, Rangkaian Cerita Dari Ruang-Ruang Kelas di Tanah Borneo serta The Power of Kepekso ini juga harus rajin membaca berita lewat media sosial, koran, menonton televisi dan sebagainya untuk menambah referensi.

"Jadi kalau mau menulis harus banyak membaca,
memanajemen waktu dan melatih disiplin agar tulisan selesai tepat pada waktunya. Ini kan tantangan 90 hari menulis tanpa jeda, benar-benar butuh perjuangan ekstra," lanjut ibu dari 3 orang anak ini.

Berita Terbaru