Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bos Wolves Didakwa FA karena Mengkritik Wasit Lee Mason Usai Dikalahkan Burnley

  • Oleh Teras.id
  • 01 Januari 2021 - 10:15 WIB

TEMPO.COJakarta - Bos Wolves, Nuno Espirito Santo, didakwa melakukan tindakan tidak pantas oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) atas kritiknya terhadap wasit Lee Mason.

Dalam wawancara usai pertandingan Wolves di kandang Burnely dalam lanjutan Liga Inggris pada Senin waktu setempat, 21 Desember lalu, yang berakhir dengan kekalahan 2-1, Nuno mengatakan bahwa Mason tidak mempunyai kualitas menjadi ofisial Liga Premier setelah laga tersebut.

Pelatih kepala Wolves itu menolak meminta maaf kepada Mason dengan mengatakan: "Saya akan meminta maaf atas waktu saya. Tetapi saya tidak akan meminta maaf atas kata-kata dan pikiran saya."

Pernyataan FA berbunyi: "Nuno Espirito Santo telah didakwa melakukan pelanggaran Peraturan FA E3 sehubungan dengan pertandingan Liga Premier mereka melawan Burnely FC pada hari Senin, 21 Desember 2020."

"Komentar pelatih kepala selama wawancara pasca-pertandingan diduga sebagai perilaku yang tidak pantas karena secara pribadi menyinggung ofisial pertandingan dan/atau membuat permainan menjadi buruk dan bertentangan dengan Peraturan FA E3.1."

"Nuno Espirito Santo memiliki waktu hingga Selasa, 5 Januari 2021 untuk memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut."

Dalam laga Burnley kontra Wolves itu, tim tuan rumah mencetak dua gol lewat Ashley Barnes pada menit ke-35 kemudian Chris Wood pada menit ke-51. Wolves hanya bisa mencetak satu gol lewat tendangan penalti Fabio Silva pada satu menit menjelang waktu normal pertandingan berakhir.

Setelah pertandingan itu, Nuno mengatakan kepada Sky Sports: "Sejujurnya saya tidak suka mengatakannya, tetapi saya harus mengatakannya karena saya merasa itu tidak benar: wasit tidak memiliki kualitas untuk memimpin pertandingan di Liga Premier."

"Ini adalah masalah yang kami tahu. Kami sudah pernah dipimpin Lee Mason sebelumnya. Ini bukan tentang kesalahan atau keputusan penting, ini tentang cara dia menangani permainan."

"Para pemain menjadi gugup. Terlalu banyak suara. Dia berulang meniup peluit ketika beberapa pemain berteriak. Kami berbicara tentang kompetisi terbaik dan jelas dia tidak mempunyai kualitas untuk memimpin pertandingan."

"Saya sangat kecewa mengatakan ini, sangat kecewa mengatakannya, tetapi saya merasa bersalah jika tidak mengatakannya. Itu terjadi sebelumnya," kata Nuno.

TERAS.ID

Berita Terbaru