Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sukoharjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polresta Palangka Raya Selidiki Melonjaknya Harga Elpiji Bersubsidi

  • Oleh ANTARA
  • 16 April 2021 - 11:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepolisian Resor Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akan menyelidiki meroketnya harga jual gas elpiji bersubsidi yakni tabung 3 kilogram di daerah setempat.

"Kami akan selidiki mengenai hal ini dan mencari tahu kenapa bisa dijual melebihi HET (harga eceran tertinggi)," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri di Palangka Raya, Kamis.

Jaladri mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu apa penyebab tingginya harga gas elpiji subsidi 3 kg tersebut. Pihaknya akan menelusuri dari sumber awal gas elpiji subsidi 3 kg tersebut didistribusikan.

Personel akan mengecek di tingkat pangkalan hingga sampai ke pengecer seperti di warung-warung maupun ke toko-toko yang ada di Kota Palangka Raya. Hal itu dilakukan guna mencari tahu benang merah dari persoalan tersebut.

"Ketika mendapatkan informasi dari pangkalan dan pengecer tentunya kita akan mengetahui kenapa harga gas elpiji tersebut bisa tinggi ketika dijual ke masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, sejumlah warga di Kota Palangka Raya juga mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi 3 kg yang dijual di tingkat pengecer tersebut. Tingginya harga dinilai cukup membebani masyarakat.

Suprihatin, warga Kelurahan Panarung mengaku bingung karena harga gas tersebut kini mencapai Rp38.000. Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini karena membebani dan sudah banyak dikeluhkan warga.

"Entah kenapa harga gas bersubsidi tetap mahal dan sulit sekali turun. Kondisi ini juga sangat mempersulit kami memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan di tengah wabah virus corona," katanya.

Ia berharap, kinerja pemerintah setempat semakin membaik yang salah satunya dibuktikan dengan mampu menstabilkan harga gas elpiji yang peruntukannya bagi warga kurang mampu itu.

"Semoga saja pemerintah kota dan instansi terkait bisa menstabilkan harga gas elpiji, karena elpiji bersubsidi selama ini sudah menjadi kebutuhan di dapur bagi ibu rumah tangga," demikian Suprihatin.

ANTARA

Berita Terbaru