Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Usaha Pengolahan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Biodiesel Punya Prospek Besar

  • Oleh ANTARA
  • 17 April 2021 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Indonesia melalui beragam pihak terkait dinilai perlu fokus untuk mengembangkan usaha domestik dalam rangka mengolah minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta selaras dengan penerapan konsep energi terbarukan.

"Penggunaan biodiesel dari minyak jelantah ini akan menekan jumlah emisi karbon. Di samping itu, jika memanfaatkan jelantah, kita tak perlu mengganti hutan dengan perkebunan kelapa sawit, yang justru berpotensi meningkatkan emisi karbon,” kata Manajer lembaga riset independen Traction Energy Asia Ricky Amukti, dalam rilis di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, usaha pengolahan minyak jelantah memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang antara lain karena banyak minyak goreng yang digunakan di kaki lima yang kerap sudah melalui pemanasan berulang.

Selain itu, ia berpendapat bahwa belum banyak orang yang memanfaatkan limbah dapur minyak jelantah ini untuk industri biodiesel. Padahal, bahan bakar biodiesel dari minyak jelantah dinilai bisa mengatasi masalah dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan masalah lingkungan hidup.

"Minyak jelantah yang dibuang sembarangan akan berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup. Jika menumpuk di selokan, akan menimbulkan bau dan air selokan jadi kotor. Jika terserap di tanah, kualitas tanah akan menurun," paparnya.

Traction Energy Asia sendiri telah menginisiasi Asosiasi Pengelola Minyak Jelantah, yang bertujuan agar advokasi kebijakan terkait minyak jelantah dapat diatur oleh regulasi.

Namun, Ricky mengemukakan bahwa meski amat menjanjikan, bisnis pengolahan jelantah jadi biodiesel masih memiliki banyak tantangan, antara lain dalam teknologi pengolahan dan proses pengumpulan minyak jelantah.

Ricky mengingatkan sejumlah pengusaha biodiesel di berbagai kota mempekerjakan masyarakat lokal untuk mengolah dan menjual produk olahan jelantah, sehingga ia melihat bahwa usaha ini mampu menyerap banyak tenaga kerja di berbagai daerah.

Salah seorang pengusaha yang memanfaatkan minyak jelantah untuk produksi biodiesel adalah Andi Hilmi, yang sudah memiliki usaha biodiesel bersala industri.

Andi terpikir untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah karena melihat ketika itu terjadi kelangkaan BBM yang hampir merata di Indonesia. Bahkan di daerahnya di Sulawesi Selatan, ia menemui banyak nelayan tak bisa melaut, karena tak kebagian bahan bakar.

Berita Terbaru