Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nadiem: Pandemi Perlihatkan Kekurangan Dunia Pendidikan

  • Oleh ANTARA
  • 03 Mei 2021 - 04:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa pandemi membuat segala hal yang menjadi kekurangan di dalam dunia pendidikan nasional menjadi lebih terlihat.

"Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang sebelumnya intitusi kita sudah merasakan perlu ada perubahan di pendidikan, karena pandemi ini menjadi jauh lebih jelas," ujar Mendikbudristek dalam sesi podcast bersama Presiden RI Joko Widodo yang dipantau secara daring bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, di Jakarta, Ahad.

Ia memaparkan, kekurangan itu diantaranya mengenai kesenjangan digital, akses internet serta akses guru berkualitas yang tidak merata hingga penganggaran yang belum memprioritaskan daerah Terdepan, Tertinggal dan Terluar (3T) Indonesia.

"Itu semuanya menjadi ketahuan karena adanya pandemi," ucapnya.
 

Saat pandemi, ia menambahkan, sejumlah guru juga terlihat terpaksa untuk mempelajari berbagai macam platform pendidikan.

"Itu kalau tidak ada pandemi tidak mungkin, bisa 10 tahun kita mencapai itu. Tapi karena pandemi guru dan orangtua belajar teknologi, Pak Presiden. Luar biasa dan mereka sekarang mengakses seminar-seminar online kita, partisipasinya semuanya memecahkan rekor," kata Nadiem.

Dalam kesempatan itu, Mendikbudristek juga menyampaikan, terobosan mengenai Merdeka Belajar, salah satunya mengubah Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN).

"Sekarang kita bukan mengukur informasi tetapi kita mengukur remurasi dan literasi kemampuan bernalar sesuai standar internasional," katanya.

Pertama kalinya dalam sejarah pendidikan Indonesia, lanjut dia, pihaknya akan menambahkan survei karakter, dimana nilai-nilai Pancasila akan diukur dan kuantifikasi per sekolah.

"Isu-isu seperti intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan bisa kita ukur. Ini salah satu program big data pertama kita," katanya.

Berita Terbaru