Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pakar Laporkan Situasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca di 6 Negara Tetangga RI

  • Oleh ANTARA
  • 18 Mei 2021 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan perkembangan terbaru penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca di enam negara tetangga Indonesia.

"Sehubungan informasi pada hari Minggu (16/5), tentang penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (kumpulan produksi) CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas, maka hal ini cukup banyak dibicarakan masyarakat, dan banyak yang menghubungkannya dengan kejadian dan kebijakan di beberapa negara Eropa," kata Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Untuk itu Tjandra mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana penggunaan vaksin AstraZeneca di enam negara tetangga Indonesia.

Beberapa pekan lalu Tjandra mengikuti pertemuan internasional pakar kesehatan tentang vaksin COVID-19. "Masing-masing kami menyampaikan perkembangan vaksinasi di negara masing-masing. Pakar dari Malaysia menyampaikan bahwa di negara itu masyarakat dapat menggunakan vaksin AstraZeneca bila mereka menginginkannya, jadi tergantung pilihan sendiri," ujarnya.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan Pemerintah Malaysia memang menyediakan beberapa jenis vaksin untuk rakyatnya, yaitu vaksin Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, CanSinoBio dan Gamaleya.

Sementara Pemerintah Singapura pada Maret 2021 menyampaikan bahwa “Health Sciences Authority (HSA)” mereka sedang dalam komunikasi dengan berbagai perusahaan termasuk AstraZeneca tentang kemungkinan penggunaannya di negara itu.

"Sekarang ini Singapura menggunakan vaksin Pfizer dan juga Moderna, sama seperti yang digunakan di Amerika Serikat," katanya.

Situasi di Thailand, kata Tjandra, “Food and Drug Administration” atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand telah memberi persetujuan perusahaan “Siam Bioscience” di negara itu untuk memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca, sejak April 2021.

Diharapkan pada Juni 2021 hasil produksi dalam negerinya sudah akan dapat diberikan ke Pemerintah Thailand. "Seperti diketahui bahwa Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha sudah disuntik vaksin AstraZeneca pada 16 Maret 2021," katanya.

Negara berikutnya adalah Filipina. "Pada 8 Mei 2021 Filipina menerima lebih dari 2 juta dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX facility, di mana saya adalah salah seorang dari 12 anggota 'Independent Allocation Vaccine Group (IAVG)'-nya. Ini adalah kiriman ke dua yang diterima Filipina, sebelumnya sekitar setengah juta sudah diterima pada Maret 2021," katanya.

Berita Terbaru