Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketahanan Sistem Keuangan Tetap Terjaga Meski Fungsi Intermediasi Perbankan Masih Perlu Didorong

  • Oleh Testi Priscilla
  • 19 Juni 2021 - 16:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan masih perlu didorong. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio perbankan April 2021 tetap tinggi sebesar 24,21%, dan rasio kredit bermasalah yakni Non Performing Loan atau NPL tetap terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,06% (neto).

"Di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar, intermediasi perbankan menunjukkan perbaikan meskipun masih mengalami kontraksi sebesar -1,28% (yoy) pada Mei 2021," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Yudo Herlambang menyampaikan hasil RDG, Sabtu, 19 Juni 2021.

Perbaikan ini menurutnya didorong oleh membaiknya permintaan kredit seiring dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi yang tercermin antara lain dari meningkatnya penjualan, pajak yang dibayarkan, dan kemampuan bayar korporasi.

"Di sektor rumah tangga, permintaan kredit di sektor properti terus membaik tercermin dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 6,61% (yoy) sejalan dengan implementasi pelonggaran LTV dan insentif pajak oleh Pemerintah. Pemulihan kredit juga terjadi di sektor UMKM, terutama di sektor perdagangan," tuturnya.

Untuk mendorong momentum pemulihan fungsi intermediasi perbankan, berbagai langkah penguatan terus dilakukan melalui sinergi antar otoritas, perbankan, dan dunia usaha untuk menjaga optimisme dan mengatasi permasalahan sisi permintaan dan sisi penawaran kredit dari perbankan kepada dunia usaha.

"Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan transparansi SBDK perbankan serta koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas," jelas Yudo. (TESTI PRISCILLA/B-5)

Berita Terbaru