Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemenperin Dorong Pengembangan Produk Fesyen Muslim

  • Oleh ANTARA
  • 22 Juni 2021 - 12:40 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan industri halal karena memiliki potensi besar dalam memacu perekonomian nasional, terutama pada produk fesyen muslim.

Untuk itu, Indonesia sudah punya Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, di antaranya penguatan rantai nilai halal, yang terdiri atas industri makanan dan minuman halal, industri pariwisata halal, industri fesyen muslim, industri media dan rekreasi halal, industri farmasi dan kosmetik halal, dan industri energi terbarukan.

"Industri fesyen muslim memiliki potensi yang besar mengingat konsumsi fesyen muslim di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, dengan pertumbuhan rata-rata 3,2 persen per tahun. Pada 2020, Indonesia berada di urutan kelima konsumen fesyen muslim dunia," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta Selasa.

Indonesia, kata dia, juga menjadi eksportir terbesar kelima di negara anggota OKI, dengan proporsi 9,3 persen. Nilai ini jika dilihat secara global baru berkisar 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia.

"Tidak hanya peluang pasar global yang diproyeksikan mencapai 1,84 miliar penduduk muslim di dunia pada 2023, kebutuhan produk halal dalam negeri pun masih terbuka luas dengan populasi penduduk muslim 87 persen dari total penduduk Indonesia," kata Menperin.

Dalam upaya mendukung proyeksi produk fesyen halal tersebut, tidak kurang dari 800 peserta dari berbagai kalangan seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT), asosiasi, pemerintah daerah, civitas akademika, lembaga penguji, kementerian dan lembaga terkait, serta pusat kajian halal berkumpul bersama secara virtual dalam acara TEXTalk yang mengangkat tema "Perspektif Halal dalam Tekstil dan Fashion".

Acara ini diinisiasi oleh Balai Besar Tekstil (BBT), satuan kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.

Kepala BSKJI Doddy Rahadi dalam sambutannya menyebutkan kegiatan tersebut dilaksanakan seiring menyambut upaya pemulihan ekonomi nasional yang tengah menunjukkan perkembangan yang positif.

Misalnya, tercermin dari capaian purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia pada Mei 2021 yang berada pada nilai tertinggi sepanjang sejarah, yaitu pada angka 55,3.

Pihaknya mendukung upaya peningkatan daya saing industri dalam negeri untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berkesinambungan. Jaminan kepastian mutu produk yang dihasilkan industri tersebut menjadi hal penting yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Berita Terbaru