Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perawatan Pasien Covid-19 Masih Diifokuskan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 03 Juli 2021 - 20:51 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun telah bersiap dalam mengantisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan mempersiapkan ratusan kamar atau bad, sehingga penanganan pasien Covid-19 masih difokuskan di rumah sakit umum daerah tersebut.

Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Fachruddin menyampaikan saat ini pihaknya lebih siap dalam menangani pasien Covid-19, dibandingkan dengan gelombang pertama dahulu atau awal pandemi masuk ke Kobar. Salah satu hal yang dapat dilihat ialah dari ketersediaan ruang perawatan atau kamar tidur pasien.

"Dulu waktu di gelombang pertama itu, kapasitas tempat tidur kita sangat sedikit dibandingkan dengan yang sekarang. Sekrang sudah bisa dikatakan peningkatan dua kali lipat," kata dr Fachruddin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu, 3 Juli 2021.
Ia menjelaskan, bahwa dulu tim Satgas membuka rumah sakit Muhammadiyah dengan 21 bad, Kesuma 13 bad, masih ditambah ruang Ulin dan Ramin 16 bad, ICU 4 bad, IGD lantai 2 sebanyak 10 bad dan total kapasitasnya hanya 64 tempat tidur atau bad.

Jika dibandingkan sekarang, dengan fokus di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun itu justru sangat jauh signifikan. Dimana telah difungsikan gedung 5 lantai dengan kapasitas sebanyak 54 tempat tidur, ditambah ruang IGD lantai 2, ICU ,Ulin, Ramin dan Akasia sedang proses dibuka, jadi total keseluruhan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sudah ada 116 tempat tidur atau bad yang digunakan untuk pasien Covid-19.

"Jasi saat ini, kami fokus menggunakan kapasitas tempat tidur yang bisa kita gunakan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, sehingga pelayanan bisa lebih maksimal dengan oksigen yang sudah tersentral," ungkapnya.

Jadi, tambah Fachruddin, bukannya tanya kenapa RS Muhammadiyah dan Kesuma belum dibuka. Namun, saat ini sedang memfokuskan penangan di RSUD. Selain itu juga, perlu dipahami bahwa, adapun kendala kalau RS Muhammadiyah itu dibuka, maka masih perlu penambahan SDM, perlu penambahan peralatan dan fasilitas lainnya.

"Kalau sudah disiapkan fasilitasnya dan hal penunjang lainnya oleh tim Satgas, tim kami pum siap bergerak ke RS Muhammadiyah," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan jika dibuka perluasan sekalipun, namun pencegahan atau penangan Covid-19 di hulu tidak diatasi dengan baik, maka tetap ruang yang disediakan akan penuh.

"Jadi yang perlu dicegah itu hulu, dengan memberlakikan PPKM secara ketat. Kalau tidak ya nanti bakalan tetap antri di IGD dan seluruh rumah sakit perluasan penanganan pasien Covid-19 akan penuh," pungkasnya. (DANANG/B-6)

Berita Terbaru