Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bukan Dampak Aphelion, Cuaca di Kotim saat Pagi Lebih Dingin dan Berkabut, Ini Penjelasan BMKG

  • Oleh Usay Nor Rahmad
  • 05 Juli 2021 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Cuaca di Kotawaringin Timur, khususnya di Kota Sampit, terasa lebih dingin dan berkabut saat pagi hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Bandara H Asan menegaskan hal itu tak terkait dengan fenomena aphelion. 

Kepala BMKG Stasiun Bandara H Asan Sampit, Musuhanaya menjelaskan, fenomena aphelion merupakan tugas pokok dan fungsi LAPAN (Lembaga Penerbangan  dan Antariksa Nasional). 

"Baik, terkait aphelion tupoksi pengamatannya sebetulnya ada di pihak LAPAN," ungkap Musuhanaya, Senin, 5 Juli 2021.

Namun, menurutnya, berkaca dari penjelasan beberapa kasus tahun yang lalu, fenomena aphelion tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan suhu udara di wilayah Kotawaringin Timur. 

"Tidak berpengaruh di Kotim," ujarnya. 

Sementara terkait suhu dingin dan kabut, ketika terjadi pada pagi hari diakibatkan karena ditutup awan yang sedikit. Sehingga, tidak ada panas yg dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan. 

Informasi berbagai sumber, Aphelion akan terjadi 6 Juli 2021. Aphelion merupakan fenomena posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari. Hal ini dikarenakan orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, tetapi berbentuk elips.

Masyarakat tidak bisa mengamati secara langsung fenomena ini. Namun, di sejumlah daerah di Indonesia akan berdampak terhadap cuaca, yakni cuaca pagi hari akan terasa lebih dingin dari hari biasa. (MAGANG 2/B-5)

Berita Terbaru