Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kisah Hani, Anak 8 Tahun Ikut Berkurban dengan Uang Tabungan Selama 3 Tahun

  • Oleh ANTARA
  • 22 Juli 2021 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Arosuka - Perintah berkurban bagi seorang Muslim yang bertakwa tampaknya tidak hanya terbatas untuk orang dewasa, melainkan bagi semua orang tanpa melihat batas usia.

Setidaknya hal itu dicontohkan oleh seorang bocah perempuan berusia delapan tahun bernama Hanifa Insani, yang masih duduk di bangku kelas tiga Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 4 Solok, Sumatera Barat.

Hani, panggilan Hanifa, mampu berkurban pada hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah dari uang hasil tabungan dari celengannya, yang dikumpulkannya selama tiga tahun.

Uang untuk berkurban tersebut sudah ditabungnya sejak tiga tahun berturut-turut, tepatnya sejak Hani masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) atau sejak berusia lima tahun.

Beberapa tahun terakhir ini, Hani rajin menabung dalam celengan yang dibelikan oleh orang tuanya. Setiap hari, dia selalu menyisihkan uang jajannya Rp1.000 hingga Rp5.000.

Sedikit demi sedikit uang tabungan Hani terus bertambah. Bahkan, tabungannya meningkat drastis pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. yang diterima Hani dari mamak (paman) dan etek (tante) dan kerabat lainnya langsung ditabung dalam celengan.

Selain itu, uang tabungannya juga diperoleh dari hasil mengupas bawang (maurek bawang) selama mengisi waktu libur sekolahnya.

Mengupas bawang atau maurek bawang merupakan pekerjaan unik dan sangat mudah sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk ibu-ibu, bahkan anak-anak di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.

Mengupas bawang ini merupakan salah satu proses pembersihan bawang dengan cara memotong akar dan daun bawang yang sudah kering. Kemudian bawang yang sudah dibersihkan itu akan diupah Rp1.500 per kilogramnya oleh sang pemilik bawang.

"Biasanya Hani mampu membersihkan bawang hingga 15 kilogram per hari atau Rp22 ribu hingga Rp25 ribu per harinya, lalu uang itu ditabungnya dalam celengan," ujar orang tua Hani, Roza Linda (38).

Berita Terbaru