Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Program Listrik Sang Naga Banyuwangi Masuk Top 99 Sinovik Kemenpan RB

  • Oleh ANTARA
  • 28 Juli 2021 - 13:00 WIB

BORNEONEWS, Surabaya - Program listrik untuk Sang Naga yang diinisiasi PLN masuk dalam Top 99 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB) yang kini mulai memasuki tahap penjurian.

Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur UP3 Banyuwangi, Krisantus H Setyawan, Selasa mengaku bersyukur, karena program listrik untuk Sang Naga ini adalah inovasi penggunaan lampu untuk meningkatkan produksi buah naga di Banyuwangi.

"Ini merupakan teknologi tepat guna penggunaan lampu di kebun buah naga pada malam hari, untuk merangsang pembungaan, dan merupakan gagasan dari PLN bekerja sama dengan Dinas Pertahanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi," kata Krisantus, Rabu 28 Juli 2021.

Dengan menggunakan inovasi ini petani buah naga dapat melakukan panen buah naga di luar musim atau off season. Dan saat ini, total luasan lahan buah naga Banyuwangi sebanyak 3.132 hektare. Dari luasan tersebut, terdapat 2.608 hektare yang menggunakan lampu.

Elektrifikasi buah naga itu mampu mendorong peningkatan perekonomian petani karena panen dapat dilakukan sepanjang tahun, dimana untuk 1 hektare lahan dengan penyinaran dapat menghasilkan buah naga sebanyak 77 ton tiap tahunnya, dengan harga per kilo berkisar antara Rp4.000 hingga Rp30.000.

"Tercatat saat ini ada sekitar 1.362 hektare lahan buah naga yang tersebar di daerah Pesanggaran, Siliragung, Tegaldlimo, Bangunrejo dan Purwoharjo sudah teraliri listrik," katanya.

Krisantus mengaku, akan terus mendorong petani buah naga menggunakan listrik untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian petani.

"Saat ini pelanggan petani buah naga kami sebanyak 12.743 pelanggan," katanya. Petani Buah Naga, Edi Purwoko mengakui, sebelum menggunakan listrik buah naga hanya bisa dipanen satu musim saja, dengan harga per musim panen itu sekitar Rp3.000.

"Dengan adanya inovasi ini perekonomian meningkat. Permintaan buah naga dari luar Banyuwangi luar biasa meningkat. Pandemi tidak berdampak terhadap proses produksi dan permintaan pasar. Pengiriman buah tetap berjalan lancar. Kami sampai mempekerjakan tenaga kerja dari wilayah di luar Banyuwangi," katanya.

ANTARA

Berita Terbaru