Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konsistensi Berantas Preman dan Pungli

  • Oleh ANTARA
  • 31 Juli 2021 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Apa kabar operasi pemberantasan premanisme pelaku pungutan liar (pungli), setelah satu bulan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya di tanah air melakukan operasi pemberantasan, aksi preman pelaku pungli kembali terulang di Jalan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (21/7).

Aksi tersebut terekam video amatir warga dan tersebar di media sosial, seorang pria berbaju warna hitam naik ke salah satu truk yang sedang antre di tengah kemacetan, lalu mengambil barang miliki sopir kontainer.

Sehari berikutnya, Kamis (22/7) pelaku berhasil ditangkap oleh polisi. Kapolsek Koja Komisaris Polisi Abdul Rasyid megatakan pelaku berjumlah tiga orang, ditangkap di persembunyiannya di wilayah Lagoan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Ketiga pelaku pemerasan sopir kontainer tersebut masih berusia muda dan pengangguran, yakni MY (19), D (19 dan AS (24).

Seperti rumput liar, setelah dicabut lalu tumbuh lagi, begitulah aksi premanisme pelaku pungli terjadi di tanah air, mengakar sehingga sulit menghilangkannya di muka bumi.

Jika dihitung-hitung baru juga 1,5 bulan instruksi Kapolri kepada jajaran untuk melakukan operasi pemberantasan premanisme di seluruh wilayah Indonesia.

Instruksinya itu masih segar diingatan, karena mendapat atensi khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menelpon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, pada Kamis (10/6).

Kala itu Presiden Jokowi tengah mengadakan kunjungan kerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kepala Negara mendapat laporan dari para sopir kontainer yang kerap menjadi korban pungli.

Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Presiden Jokowi yang langsung menelpon Kepala Korps Bhayangkara tersebut di hadapan para pengemudi truk kontainer.

"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para ‘driver’ kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowo kala itu.

Berita Terbaru