Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masa Depan Energi Nusantara Ada di Laut

  • Oleh ANTARA
  • 15 Agustus 2021 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Biru membentang cakrawala adalah takdir yang tidak bisa diingkari Nusantara. Sepanjang dan setajam mata memandang, berbagai sudut samudera di Indonesia seakan tidak pernah memiliki ujung.

Tentu saja, sebab 3,25 juta kilometer persegi wilayah Indonesia adalah berupa lautan, bahkan hanya 2,01 juta kilometer persegi yang berupa daratan. Bertaburan di antara luasnya samudera adalah sebanyak 17.499 pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, tiap-tiap titik memiliki kandungan potensi energi alam yang dapat diubah bentuknya menjadi listrik untuk kesejahteraan manusia.

Melihat dari jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat, dapat dipastikan bila kebutuhan energi listrik akan semakin bertambah pula ke depannya, dan pemerintah pun telah berkomitmen untuk tidak menambah emisi menjadi polusi dari proses pengolahan energi tersebut.

Untuk itu, Semakin bertambah pengelolaan produksi pemenuhan energi, sebisa mungkin akan ditekan sehingga menghasilkan nol emisi gas buang yang menjadi polutan. Ini berarti adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dengan dasar sumber bahan bakar yang bersifat nonfosil.

“Penggunaan EBT kita masih 12 persen, sehingga pemakaian energi fosil yang rentan polusi masih sebesar 88 persen. Ke depan, akan ditekan menjadi nol, tentu bukan hal mudah dan tidak dalam waktu dekat,” kata Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana ketika Podcast bersama Antara.

Menyoroti peningkatan pemakaian EBT, potensi laut mulai dilirik sebagai sumber energi utama, sebab banyak pulau-pulau kecil di Indonesia yang dapat dihidupi dari energi yang tersimpan di laut, sehingga efisiensi dan pemenuhan kuantitas tiap pulau dapat tersokong dari keberadaan garis-garis pantai tersebut.

Dadan menjelaskan, potensi laut sendiri memiliki simpanan energi yang bersumber dari tiga hal besar, yaitu pertama adalah arus laut, kedua adalah gelombang laut yang bergerak dan ketiga adalah temperatur air laut yang bisa diubah menjadi sumber energi.

Ketiga hal tersebut mungkin dan bisa dilakukan di perairan Indonesia. Hanya saja saat ini, pengembangan dan penelitian masih berfokus pada arus laut dan gelombang laut.

Harta karun yang tersimpan di laut Nusantara ini jika dibangunkan potensinya secara keseluruhan bisa mencapai lebih dari 17.900 GW dari penelitian terakhir. Meski Dadan juga menjelaskan tidak semua titik laut Indonesia bisa diubah energinya menjadi listrik, tergantung dari kondisi alam dan kebutuhan infrastruktur.

Saat ini dari porsi keseluruhan EBT saja mulai dari listrik tenaga angin, air, surya dan lainnya termasuk arus laut baru bisa dimanfaatkan 10,4 GW atau 2,5 dari total keseluruhan target.

Berita Terbaru