Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ekonom Berharap Penanganan Pandemi Jadi Fokus dalam Bahasan RAPBN 2022

  • Oleh ANTARA
  • 15 Agustus 2021 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengharapkan Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan penanganan pandemi COVID-19 dalam RAPBN 2022 dan Nota Keuangan pada 16 Agustus 2021 mendatang.

“Karena ada risiko di triwulan ketiga pertumbuhan ekonomi akan turun lagi. Serta terkait strategi APBN 2022 untuk mulai menyesuaikan dengan kondisi normal di 2023, di mana batasan defisit harus kembali di bawah 3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto),” ujar dia ketika dihubungi, Jakarta, Sabtu.

Dalam penyampaian strategi penanganan pandemi, Eko Listiyanto mengatakan kemungkinan akan dijelaskan di antaranya terkait capaian target vaksinasi dan penurunan kasus COVID-19.

Pada triwulan ketiga, dikatakan ada risiko pertumbuhan kembali melemah setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan level. “Terutama sisi konsumsi melemah lagi,” sebut dia.

Selain itu, Eko juga menyatakan bahwa di sisi kesejahteraan, penting untuk disampaikan upaya pemulihan khususnya kemiskinan dan pengangguran yang naik drastis saat pandemi.

Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk tetap mewaspadai situasi perekonomian di kuartal III 2021 yang diperkirakan akan lebih berat karena dampak persebaran virus corona varian Delta, Jakarta, Selasa (10/8).

Presiden menerangkan bahwa persebaran varian Delta COVID-19 telah memaksa pemerintah untuk memperketat mobilitas masyarakat sejak awal Juli 2021 atau sejak awal kuartal III 2021 yang berdampak pada kegiatan ekonomi domestik.

“Kita tetap harus waspada. Pada kuartal III 2021, kondisi perekonomian lebih berat. Kita tahu awal bulan Juli, varian Delta telah memaksa kita untuk memperketat mobiltas masyarakat yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kita,” ungkapnya.

ANTARA

Berita Terbaru