Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Resah, Puluhan Ternak Babi di Puruk Cahu Mati Mendadak

  • Oleh Trisno
  • 13 Oktober 2021 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Puruk Cahu - Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) mengambil langkah antisipatif dan persiapan karantina untuk ternak babi di Kelurahan Beriwit akibat terjadinya puluhan kasus kematian dalam beberapa Minggu terakhir.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Ir Pujo Sarwono melalui Kepala Bidang Peternakan Fuad Rivai S PT saat dibincangi awak media di ruang kerjanya membenarkan atas telah terjadinya puluhan kasus kematian mendadak yang terjadi terhadap ternak babi tersebut.

"Beberapa orang peternak babi di wilayah Kelurahan Beriwit sudah melaporkan kejadian ataupun kasus kematian dari ternaknya, dan telah kita kirimkan sampel kasus kematian babi ini ke LAB Hewan di Kota Banjar Baru Provinsi Kalsel untuk diteliti penyebab dari sekitar 80 an ekor babi yang mati di wilayah Kelurahan Beriwit," Selasa. 

Selain itu ditambahkannya lagi pihaknya juga telah memberikan petunjuk kepada para peternak dalam upaya awal antisipasi penularan dari penyakit ASF (African Swine Fever.red) ini, seperti untuk segera mengosongkan kandang ternak selama dua bulan kedepan, melakukan penguburan terhadap ternak yang mati, dan dianjurkan agar tidak mengkonsumsi dan menjual ternak tersebut. 

"ternak yang masih hidup kita minta untuk segera di isolasi oleh para peternak agar tidak menimbulkan penyebaran dan kerugian yang lebih besar lagi, jika ditemukan ternak yang mati agar segera dilakukan pengosongan kandang dan ternak tersebut segera dikuburkan," tambah nya lagi.

Pihaknya terus memberikan sosialisasi dan pemantauan yang ketat terhadap populasi ternak babi ini, agar penyebaran yang lebih luas tidak kembali terjadi sebelum vaksin bagi penyakit ini dapat ditemukan. 

"sampai saat ini vaksinnya belum ada, jadi kami mengimbau kepada para peternak babi agar terus berkonsultasi dengan kami untuk mengambil langkah langkah antisipasi," ujar Fuad.

Penyakit ASF ini dipastikan tidak berbahaya bagi manusia, namun dapat menular ke ternak babi melewati kontak langsung dengan ternak, serangga, pakaian, peralatan peternakan, kendaraan, dan pakan yang terkontaminasi. 

"kembali kami mengimbau agar para peternak babi dapat lebih waspada terhadap penyebaran Penyakit ASF ini, untuk mengantisipasi kerugian materi yang lebih besar," pungkasnya. (trs)

Berita Terbaru