Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala Kemenag Barito Timur Ajak Pemuda Lintas Agama Perkuat Moderasi Beragama

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 28 Oktober 2021 - 14:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur, H Abdul Majid Rahimi mengajak pemuda remaja Barito Timur memperkuat moderasi beragama.

Ajakan itu disampaikan Majid dalam kegiatan pembinaan pemuda remaja antaragama yang digelar Pemprov Kalimantan Tengah melalui Biro Kesejahteraan Rakyat di GPU Mantawara Tamiang Layang, Kamis, 28 Oktober 2021.

Dia menjelaskan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI terdapat dua pengertian dari kata moderasi, yakni pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstreman.

"Definisi moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.

Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan," kata kepala Kemenag.

Dia menambahkan, moderasi beragama adalah upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, yakni untuk menjaga harkat, martabat dan peradaban manusia.

"Agama tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang justru merusak peradaban, sebab sejak diturunkan, agama pada hakikatnya ditujukan untuk membangun peradaban itu sendiri," jelas Majid.

"Moderasi beragama diperlukan karena sikap ekstrem dalam beragama tidak sesuai dengan esensi ajaran agama itu sendiri. Perilaku ekstrem atas nama agama juga sering mengakibatkan lahirnya konflik, rasa benci, intoleransi, dan bahkan peperangan yang memusnahkan peradaban. Sikap-sikap seperti itulah yang perlu dimoderasi," lanjutnya.

Kepala Kemenag menjelaskan, toleransi antarumat beragama adalah hasil dari sikap moderat dalam beragama.

"Moderasi adalah proses, toleransi adalah hasilnya. Seorang yang moderat bisa jadi tidak setuju atas suatu tafsir ajaran agama, tapi ia tidak akan menyalah-nyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dengannya," jelas Majid.

Berita Terbaru