Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dampak La Nina, Berpotensi Terjadi Banjir Susulan di Kobar

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 05 November 2021 - 19:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat telah mengikuti rapat koordinasi bersama Pemprov Kalteng guna menghadapi La Nina dan peningkatan Hidrometeorologi pada akhir tahun ini. Kondisi ini diketahui berpotensi terjadi banjir di beberapa wilayah termasuk di Kobar.

Kelapa Pelaksana BPBD Kobar, Syahruni mengatakan Pemprov Kalteng meminta agar semua daerah berkomitmen meningkatkan kesiapan menghadapi La Nina dan bencana Hidrometeorologi.

"Berdasarkan informasi dari BMKD bahwa fenomena tersebut berpotensi curah hujan tinggi dan menyebabkan banjir, namun  kita berdoa semoga tidak terjadi di daerah kita," katanya, Jumat 5 November 2021.

Saat ini memang memasuki musim penghujan, dan berdasarkan pemantuan dan laporan sementara, kondisi di wilayah Kobar masih dalam kategori aman, termasuk di 3 wilayah rawan banjir.

"Situasi terkini di wilayah rawan banjir, seperti Kecamatan Arut Utara ada peningkatan debit air, tetapi masih aman, begitu juga dengan wilayah Kotawaringin Lama dan Arut Selatan," jelasnya.

Dia mengungkapkan ada beberapa yang disampaikan saat rapat koordinasi terkait langkah dalam menghadapi la nina dan bencana hidrometeorologi.

Di antaranya melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk pengecekan personel dan sarana prasarana serta menyiapkan atau memperbaharui dan melakukan gladi posko dan gladi lapangan rencana kontijensi bencana hidrometeorologi.

"Kami juga diminta menyampaikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG ke masyarakat melalui berbagai media," ungkapnya.

Lanjutnya, melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga ilir, misalnya penyiapan kapasitas danau, sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih serta menjaga kelestarian lingkungan dengan menghindari penebangan pohon, pemotongan lereng, pembukaan lahan ataupun penambangan yang tidak terkendali.

"Supaya memastikan infrastruktur atau sarana prasarana pengendali dan peringatan dini banjir dan longsor beroperasi dengan baik," tuturnya. (DANANG/B-6)

Berita Terbaru