Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konservasi di Kawasan Perkebunan Sawit Jalan Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Alami

  • Oleh Testi Priscilla
  • 19 November 2021 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Tidak banyak yang mengetahui bahwa perusahaan kelapa sawit juga menyediakan area konservasi di setiap perkebunannya. Padahal, kawasan konservasi yang disediakan perusahaan perkebunan ini juga tidak bisa dikatakan sedikit. Kawasan konservasi ini disediakan dan disiapkan perusahaan untuk tetap menjaga keanekaragaman hayati yang ada di hutan tersebut, baik itu hewan asli hutan maupun tumbuhan asli. Ekosistemnya pun dijaga dengan sealami mungkin, karenanya tidak sembarang orang bisa masuk ke lahan konservasi apalagi mengeksploitasinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keasriannya.

Namun gaung mengenai keberadaan kawasan konservasi yang dikelola perusahaan perkebunan kelapa sawit ini tidak begitu terdengar di masyarakat. Hal ini karena setiap kali ada pemberitaan mengenai perkebunan sawit yang diangkat media maupun LSM, selalu dari sisi buruk. Sehingga, masyarakat pembaca hanya mengenal sisi buruk perkebunan kelapa sawit melalui beberapa permasalahan yang muncul dan diangkat secara besar-besaran. Sementara sisi baiknya selalu tenggelam di balik berita baik yang kurang menarik untuk dibaca.

Seperti yang baru saja dikunjungi wartawan Borneonews saat mengikuti Journalist Fellowship and Training Batch II 2021 Wilayah Kalimantan yang diselenggarakan Badan Penghimpun Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS pada 10-13 November 2021 lalu.

Perkebunan kelapa sawit yang dikunjungi peserta saat itu ialah milik PT Citra Putra Kebun Asri atau CPKA di Tanah Laut, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Manager Kebun PT CPKA Jorong Factory, Eko Prianto saat kegiatan kunjungan awak media saat itu menjelaskan bahwa di sepanjang sungai Jorong yang ada di perkebunan PT CPKA ini disebut sebagai NKT, yakni kawasan dengan Nilai Konsevasi Tinggi.

"Sepanjang hutan itu alami, tidak ditanami sawit, ini disebut NKT sehingga kita biarkan tetap alami. Di dalamnya tetap ada ekosistem alami yang terjaga, termasuk hewan aslinya seperti monyet ekor panjang, bekantan, kera, kijang, kancil, kura-kura, labi-labi, trenggiling, dan banyak lainnya. Selain hewan dilindungi ada juga tanaman asli hutan ini seperti tanaman rangas atau jingah yang masih alami," jelas Eko.

Di kawasan ini, lanjut Eko, dibuatlah larangan berburu satwa yang dilindungi di kawasan tersebut, apalagi menebang pohon. Mulai dari menebang pohon, membuang sampah, membakar lahan, menyemprot bahan kimia di area buffer zone, meracun ikan, dan menyetrum ikan.

Tidak hanya di PT CPKA Kalimantan Selatan yang menyimpan cerita mengenai area konservasi ini, di Kalimantan Tengah sendiri bahkan PT Citra Borneo Indah atau CBI melalui PT Sawit Sumbermas Sarana atau SSMS membuat pulau sendiri seluas kurang lebih 2.000 hektare yang dinamai Pulau Salat untuk kawasan konservasi dan  mengelola area itu untuk pra pelepasliaran individu orang utan.

Pulau Salat ini berada di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang khusus diperuntukkan bagi individu orangutan sebelum bisa dilepasliarkan ke habitatnya. Meski demikian, tak jarang juga ditemukan ada monyet ekor panjang, kera, bahkan ular dan hewan lainnya yang bisa hidup secara alami di pulau tersebut.

Hal ini memang ditujukan agar orangutan terbiasa dengan kehidupan alami dan dapat berjuang bagi kehidupannya sendiri sehingga saat kembali ke habitatnya mereka memiliki kemampuan bertahan hidup. Meski dibiarkan secara alami, petugas di Pulau Salat juga menyediakan makanan berupa buah dan sayur yang diberikan kepada orangutan sebagai bantuan selama masa rehabilitasi mereka. Buah dan sayur ini didapatkan dari para petani di sekitar pulau sehingga masyarakat di sekitar pulau juga diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan Pulau Salat, dan tentu saja mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar pulau tersebut.

Corporate Communications Manager PT SSMS, Andre Taufan Pratama mengatakan bahwa SSMS berupaya semaksimal mungkin menjadi bagian dari solusi dalam pelestarian lingkungan, bukan sebaliknya menjadi bagian dari masalah lingkungan.

Berita Terbaru