Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Alyn Tapis, Memodifikasi Budaya dengan Fesyen Kekinian

  • Oleh ANTARA
  • 19 Maret 2022 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Bandarlampung - Budaya adalah kisah tanpa akhir. Demikian penulis Maisie Junardy menuturkan dalam buku berjudul Man's Defender.

Sebagai negeri yang luas, Indonesia memiliki beragam budaya yang senantiasa dijaga oleh masyarakat di dalamnya.

Dengan demikian, masyarakat setempat berperan penting untuk menjaga agar kisah budaya di daerah tetap lestari. Terdapat banyak upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya di Indonesia. Salah satunya yakni melalui dunia fesyen.

Novita Ria, pemilik gerai Alyn Tapis di Bandarlampung, memadukan budaya dengan produk fesyen kekinian. Novi memulai usaha sejak 2017 sebagai pengimpor tas perempuan.

Dari sana, Novi berkeinginan untuk memiliki merek tas sendiri. Ia kemudian teringat dengan budaya tapis khas Lampung, yang bahan bakunya sangat mudah di dapatkan di kampung halamannya itu.

Novi memberanikan diri untuk memproduksi aneka produk fesyen dan kerajinan, mulai dari tas, topi, peci, kain batik cap, dompet, selendang, hingga kemeja di bawah bendera Alyn Tapis, yang tak lain diambil dari nama anaknya sendiri. Selanjutnya, ia memadukan desain tapis pada setiap produk yang dihasilkan.

"Tidak semua bahan bisa ditapis, untuk itu kami mencari bahan-bahan yang memang bisa ditapis. Biasanya kami menggunakan katun dengan kualitas bagus, karena kalau tidak, bahan itu akan mengkerut ketika ditapis," ujar Novi.

Dengan inovasi besutannya itu, Novi memberdayakan masyarakat sekitar untuk memproduksi produk-produk turunan tapis yang dihasilkan, di mana mayoritas di antaranya adalah perempuan.

Kini, Alyn Tapis menjelma menjadi salah satu produsen produk fesyen etnik dan souvenir Lampung ternama di Kota Bandarlampung, yang kerap menjadi tujuan wisata budaya oleh berbagai kalangan.

Dalam sebulan, Alyn Tapis mampu memproduksi 500 produk fesyen untuk ditapis dan jual. Novipun mampu meraup Rp25-30 per bulannya dari inovasinya itu.

Berita Terbaru