Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Minyak Naik 2 Persen, Catat Kerugian Mingguan di Tengah Rilis Cadangan

  • Oleh ANTARA
  • 09 April 2022 - 09:15 WIB

BORNEONEWS, Houston - Harga minyak menguat sekitar dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tetapi mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut setelah negara-negara konsumen utama mengumumkan rencana untuk melepaskan minyak mentah dari cadangan strategis mereka.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni bertambah 2,20 dolar AS atau 2,19 persen, menjadi menetap di 102,78 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei terangkat 2,23 dolar AS, menjadi ditutup di 98,26 dolar AS per barel.

Untuk minggu ini, Brent merosot 1,5 persen sementara WTI jatuh 1,0 persen. Selama beberapa minggu, harga acuan minyak berada pada posisi paling fluktuatif sejak Juni 2020.

Perdagangan berombak sepanjang hari dan kontrak melonjak lebih tinggi sebelum penyelesaian karena pedagang menutup posisi jual menjelang akhir pekan, kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Kerugian mingguan terjadi karena kekhawatiran atas risiko pasokan mereda setelah beberapa negara mengumumkan untuk melepaskan cadangan minyak mentah mereka.

Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel selama enam bulan ke depan, dengan Amerika Serikat mencocokkan jumlah itu sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret.

"Ada beberapa kekhawatiran bahwa dengan menurunkan harga secara artifisial, Anda hanya akan meningkatkan permintaan dan itu akan menghapus pasokan itu dengan cukup cepat," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.

Rilis ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, dari mempercepat peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar 100 dolar AS per barel, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.

Komitmen kelompok negara pengekspor minyak OPEC+ untuk target produksi telah berkontribusi menyerap kelebihan pasokan di pasar, kantor berita negara Irak mengutip kementerian perminyakan mengatakan pada Jumat (8/4/2022).

Analis PVM, Stephen Brennock mengatakan keraguan tetap ada tentang apakah pasokan dari rilis cadangan darurat akan mengatasi kekurangan minyak mentah Rusia.

Berita Terbaru