Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Asisten I Diana Setiawan: Saya Tidak Lecehkan DPRD, Video Beredar Dipotong-potong

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 15 April 2022 - 20:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kotawaringin Timur (Kotim) Diana Setiawan angkat bicara terkait beredarnya sebuah rekaman video, atas nama dirinya yang dianggap melecehkan lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim. 

Ia mengatakan bahwa video pendek tersebut sudah dipotong-potong, dan dirinya tidak ada ngomong kasar selana kegiatan tersebut berlangsung. 

"Saya bertanggungjawab atas perkataan saya. Namun saya tidak ada melecehkan lembaga DPRD Kotim. Video yang beredar tersebut juga sudah di potong-potong," ujar Diana, saat diwawancarai Borneonews.co.id di ruangannya, Jumat, 15 April 2022. 

Dirinya menerangkan bahwa rekaman pendek video tersebut diambil pada saat kegiatan sosialisasi listrik masuk desa, jalan tembus desa, dan plasma 20% untuk masyarakat di Desa Tumbang Ramei, Kecamatan Antang Kalang, Kotim pada Senin 11 April 2022. 

Rapat tersebut membahas terkait listrik masuk desa. Yang merupakan program pemerintah Kotim, agar seluruh desa di daerah ini teraliri listrik. Namun, progran tersebut ditolak oleh masyarakat Desa Tumbang Ramei, dan mereka tidak mau menghibahkan tanah untuk jalan tembus antar desa. 

"Karena tidak ada yang menerima, saya mengambil kesimpulan dalam rapat itu. Saya mengatakan, Kalau tidak mau menerima yang rugi siapa, ya kalian sendiri (masyarakat). Perusahaan rugi, ya tidak rugi. Perusahaan boleh bekerja, ya boleh. Karena mereka punya izin," kata Diana. 

Dalam rapat itu, dirinya juga mengatakan, "Kepala desa itu pemerintah paling bawah, dan atasannya yakni bupati dan camat. Harusnya koordinasi dengan bupati dan camat. Bukan dengan anggota dewan, karena ini berkaitan dengan urusan pemerintah. Dan apa yang akan dilakukan merupakan kepentingan masyarakat, jadi tidak perlu di RDP kan. " 

Itu keterangan saya pada saat rapat dengan masyarakat dan perusahaan. Bukan seperti video yang beredar. Karena sudah di potong-potong oleh oknum anggota DPRD Kotim. 

Diana juga siap jika memang pihak lembaga DPRD mengundang dirinya untuk klasifikasi terkait beredarnya video tersebut. Karena apa yang telah diucapkannya, dia akan bertanggungjawab akan hal tersebut. 

"Saya tidak masalah kalau diundang, karena saya memang tidak ada memojokkan lembaga dewan. Saya juga tidak ada ngomong kotor. Sedangkan video itu sudah dipotong-potong, hingga seakan-akan saya menyerang dewan," terang Diana. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru