BORNEONEWS, Palangka Raya - Dengan kemungkinan urbanisasi pasca libur panjang Lebaran, Bank Indonesia pastikan tetap mengupayakan pengendalian pengaruh urbanisasi ini terhadap kestabilan rupiah.

"Urbanisasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi baik dari sisi permintaan melalui peningkatan konsumsi maupun dari sisi penawaran seperti tumbuhnya sektor perdagangan akibat bertambahnya pangsa pasar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins, Kamis 19 Mei 2022.

Pertumbuhan ekonomi ini menurut Yura biasanya akan diikuti tekanan inflasi dari sisi harga barang dan jasa sejalan dengan roda perekonomian yg bergerak.

"Namun demikian Bank Indonesia bersama dengan TPID di seluruh Indonesia tetap memantau perkembangan harga dan terus berupaya untuk menjaga inflasi agar tetap berada pada sasarannya sehingga kestabilan rupiah tetap terjaga," tuturnya.

Karena menurut Yura, meski mampu mendorong pertumbuhan ekonomi urbanisasi juga perlu pengelolaan dan kesiapan yang baik dari kota yang menjadi tujuan sehingga tidak menimbulkan masalah perkotaan baru seperti kemiskinan, timbulnya kawasan kumuh, permasalahan lingkungan dan kesehatan.

"Dengan demikian kualitas urbanisasi sangat ditentukan oleh kualitas masyarakat urban tersebut yang nantinya dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan bonus demografi 2045," bebernya. (TESTI PRISCILLA/B-11)