Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kotim Minta Penghapusan Subsidi BBM Solar Ditinjau Kembali

  • Oleh M Andhika
  • 23 Agustus 2022 - 20:41 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur mempersilahkan masuk 10 perwakilan DPW ALFI yang menuntut pencabutan subsidi BBM solar.

Setelah 1 jam berorasi di depan Kantor DPRD Kotim, akhirnya 10 perwakilan dipersilahkan masuk ke ruang rapat paripurna guna menerima dan menampung aspirasi yang ingin disampaikan masyarakat. 

Dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kotim, Rudianur, rapat dengar pendapat digelar dalam rangka aksi damai penyampaian aspirasi DPW ALFI Kalimantan Tengah tentang peninjauan kembali subsidi BBM solar di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Saya senang dan sangat bangga dengan hadirnya bapak ibu di ruangan rumah rakyat ini. Secara tertulis saya sudah menerima laporannya, tapi saya kasih kesempatan untuk menyampaikan apa masalah yang membuat kedatangan bapak ibu hari ini. Kami ingin mendengarkannya," kata Rudianur saat membacakan sambutannya, Selasa 23 Agustus 2022.

Dalam kesempatan ini Sekretaris sekaligus Pelaksanaan Harian DPW ALFI Kalimantan Tengah, Budi Hariono menerangkan jika kurang tepatnya distribusi subsidi BBM solar di wilayah Kotim, sehingga tidak merasakan manfaatnya. 

Bahkan dia menilai adanya penyelewengan dan permainan kotor di lingkungan SPBU, sehingga memperkeruh kondisi saat ini. Untuk itu pihaknya meminta pencabutan subsidi BBM solar dan penertiban penyelewengan tersebut. 

"Kami tidak mengintervensi siapapun dan kelompok manapun. Yang kami masalahkan hanya pencabutan subsidi solar, karena kami menilai distribusi subsidi BBM solar kurang tepat, bahkan ada penyelewengan di sana serta permainan kotor di lingkungan SPBU. Kami minta perhatian pemerintah supaya distribusi angkutan lancar dan perekonomian Kotim semakin membaik," terangnya. 

Budi berharap dengan adanya rapat dengar pendapat ini dapat berbuahkan hasil yang adil dan memuaskan, sehingga tidak adanya lagi permasalahan di aspek bahan bakar baik secara harga serta mudah mendapatkannya dan lingkungan SPBU yang bersih, karena bahan bakar merupakan kunci penggerak ekspedisi logistik. (M ANDHIKA/B-6)


TAGS:

Berita Terbaru