Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

TPS Unik Panitia Kenakan Pakaian Adat

  • 27 Januari 2016 - 19:49 WIB

BERAGAM cara dilakukan panitia tempat pemungutan suara (TPS) untuk menarik minat masyarakat dalam memberikan suaranya. Hajatan pesta demokrasi lokal se-Kalimatan Tengah yang berlangsung hari ini, Rabu 27 Januari 2016, juga ada yang menyajikan dengan pernak-pernik yang unik. Seperti di TPS RT 59 RW 09 Jalan H Ikap, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kotim.

TPS ini mengusung tema adat Dayak, dimana seluruh Kelompok Panitia Pemungtan Suara (KPPS) mengenakan kostum atau atribut adat, mulai dari topi hingga pakaian adat. Hal ini juga sebagai salah satu upaya panitia untuk menarik minat masyarakat datang ke TPS.

Pantauan Borneonews, Rabu (27/1/2016) pagi, sebanyak tujuh petugas KPPS menggunakan pakaian adat Dayak berwarna merah merah lengkap dengan lawung berbulu Burung Tingang.

Ketua KPPS TPS 38 RT 59 RW 09 Jalan H Ikap Sampit, Fachri Mashuri, mengatakan di TPS nya terdapat 400 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurutnya, penggunaan baju adat Dayak sengaja dikenakan pada momen pilkada gubernur/wakil gubernur Kalteng, sebagai wujud kecintaan sekaligus pelestarian budaya.

'Kami buat pesta demokrasi lokal ini bisa meriah, ini juga untuk menarik warga agar datang ke TPS. Sebab, kami sebagai penyelenggara juga memiliki beban agar angka golput rendah,' kata dia.

Menurut Fachri, pemakaian baju adat itu memang inisiatif dari panitia, tidak ada intruksi langsung dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) ataupun pihak lain. Untuk dana pemakaian baju adat panitia mengeluarkan dana sendiri.

Salah satu pemilih di TPS ini, Rizky menuturkan, pemakaian baju adat oleh panitia TPS ini sangat unik. Masyarakat yang datang ke TPS menjadi lebih nyaman dan senang karena disambut dengan panitia yang menggunakan pakaian adat. (RF/B-7)

Berita Terbaru