Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petugas Kesehatan Diharapkan Lebih Terampil Jelaskan Konsep Kesehatan

  • Oleh Ramadani
  • 07 Oktober 2022 - 10:31 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh – Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Pariadi mengatakan dengan pertemuan orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) yang dilaksanakan ini, diharapkan para petugas kesehatan di puskesmas dalam berkomunikasi kepada masyarakat lebih terampil lagi dan mengimplementasikan pengetahuan orientasi KAP dalam menjelaskan konsep kesehatan.

Diharapkan masyarakat mudah menerima dan mengerti apa yang disampaikan oleh petugas kesehatan.

“Utamanya dalam menjelaskan enam perilaku prioritas percepatan pencegahan stunting,” jelasnya pada pertemuan orientasi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam program percepatan pencegahan stunting bagi petugas promosi kesehatan puskesmas, Kamis 6 Oktober 2022.

Adapun ke enam perilaku prioritas percepatan pencegahan stunting yaitu pertama, ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD). Kedua, ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilannya.

Ketiga, ibu melaksanakan pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA) secara tepat, melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), memberi ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan, memberi makanan pendamping ASI dan makanan lokal sambil terus memberi ASI hingga anak berusia 2 tahun.

Keempat, ibu membawa balita secara rutin ke posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh kembang. Kelima, ibu, anak dan seluruh anggota keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Keenam, ibu, anak dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat.

“Semoga kegiatan pertemuan orientasi KAP ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memberi edukasi kepada masyarakat sesuai dengan konteks sasaran, dengan memastikan pengembangan pesan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran seperti Posyandu, kunjungan rumah, konseling pernikahan, konseling reproduksi remaja dengan mempertimbangkan konteks budaya dan kearifan lokal,” katanya. (RAMADHANI/B-11)

Berita Terbaru